Keterangan Gambar : Situasi ruang rapat paripurna DPRD Langkat, Rabu (15/7/2020) Sekira 13.40 WIB
RADARMEDAN.COM,LANGKAT. - Permasalahan banjir di Kecamatan Tanjung Pura khususnya di seputaran kota Tanjung Pura dan tidak adanya saluran pembuangan limbah yang dihasilkan Pasar Tradisional jalan Khairil Anwar Tanjung Pura, menjadi pokok bahasan dan pemikiran guna mencari solusi didalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Kabupaten Langkat yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Kabupaten Langkat Donny Setha dan dihadiri Ketua Komisi D DPRD Langkat, Sri Bana PA di ruang rapat paripurna DPRD Langkat, Rabu (15/7/2020) Sekira 13.40 WIB.
Pantauan RADARMEDAN.COM acara RDP tersebut hadir beberapa orang yang mewakili masyarakat Tanjung Pura diantaranya Wahyu Bima Mahruzar,.Risky Andre, SP., Zulkarnain, Wawan Wira Yudha, Praktisi Hukum Syafril, SH serta Reza Fadli Ibrahim, SH., Dhevan Efendi Rao,. SH,. S.Pd, Camat Tanjung Pura Taufik Rieza, Lurah Pelan Tanjung Pura, Kepala Desa Pekubuan dan 2 orang Perwakilan dari Dinas PUPR Kabupaten Langkat, salah satunya Ansari Damanik.
Perwakilan masyarakat, Syafril mengungkapkan dibutuhkan peran serta DPRD Langkat dan Pemkab Langkat dalam mencari dan mengerjakan solusi dari banjir tahunan yang kerap terjadi di Tanjung Pura serta penangan air limbah pasar tradisional di Tanjung Pura yang dibangun dimasa Kepala Dinas Perindustrian-nya Basrah Pordomuan. Demikian juga Wahyu Bima meminta kepada DPRD Langkat untuk membantu mengantisipasi banjir di Tanjung Pura dan limbah yang dihadapi masyarakat khususnya di seputaran pasar tradisional jalan Khairil Anwar.
Hal yang senada diutarakan Devan Rao, bahwa masyarakat meminta persoalan banjir dan limbah yang berasal dari pasar tradisional di jalan Khairil Anwar Tanjung Pura segera diselesaikan mengingat warga senantiasa menghadapi banjir setiap tahunnya dan menggenangi halaman serta rumah warga serta meluapnya air limbah pembuangan dari pasar tradisional kerumah warga akibat tidak ada dan berfungsinya saluran drainase.
"Kami ingin Pemerintah Kabupaten Langkat cepat mengatasi masalah ini, selain itu aroma busuk pajak sangat dirasakan masyarakat sekitar," ucap Devan.
Demikian juga, Reza Fadli Ibrahim Lubis mengatakan bahwa permasalahan banjir di Tanjung Pura adalah masalah klasik dari tahun ke tahun selalu ada dan telah sering dibicarakan masyarakat maupun diajukan kepihak pihak yang berkompeten, namun tidak ada aksi dan hasil nyatanya.
Sementara Ansari Damanik perwakilan Dinas PUPR Kabupaten Langkat yang hadir mengakui bahwa waduk yang ada di Tanjung Pura tidak maksimal dalam mengalirkan air sesuai kapasitas mesin pompa yang terbatas. Untuk menormalisasi waduk, Dinas PUPR tidak dapat mengeruk waduk agar lebih dalam karena butuh panton agar pengerukan maksimal.
“Campur tangan Dinas PU Provinsi sangat perlu untuk mengatasi masalah ini,” ujar Ansari Damanik.
Wakil Ketua DPRD Langkat Donny Setha yang memimpin rapat meminta Dinas PU bersama-sama Kecamatan Tanjung Pura untuk mengecek langsung kelapangan dan melakukan tindakan nyata sesegera agar banjir dapat diatasi.Donny juga siap membantu mengatasi banjir Tanjung Pura yang diminta campur tangan pihak provinsi.
“Sampai ke pusat pemerintahan pun kami akan meminta solusi carikan,” katanya.
Sementara ketua Komisi D DPRD Langkat Sri Bana PA, meminta Dinas PUPR untuk segera melakukan upaya jangka pendek yang signifikan secepat mungkin di masa penghujan ini, menunggu realisasi program yang akan diusulkan PUPR dan DPRD Langkat.“Hubungi kami jika ada tantangan di lapangan,” tegas Ketua Komisi B Sri Bana.(Rahmad)/PE
TAG : daerah,politik