Keterangan Gambar : Resi br Tampubolon saat diwawancarai oleh RADARMEDAN.COM
RADARMEDAN.COM,SIMALUNGUN - Seorang janda tua miskin berusia 79 tahun bernama Resi br. Tampubolon duduk merenung sambil memandang sekeliling rumahnya yang sudah lusuh berharap pemerintah Kabupaten Simalungun memberikan perhatian.
Saat awak media RADARMEDAN.COM meninjau ditempat di Huta Gundar Bombongan Nagori/Desa Pulo Bayu Kecamatan Hutabayu Raja tampak ibu tersebut tinggal seorang diri bekerja mengais rezeki dikebun sawit orang sebagai pencari lidi setiap harinya demi sejengkal perut yang harus diisi.
Saat awak media berbincang dengan ibu tersebut, beliau mengutarakan isi hatinya dengan air mata dengan pilu.
"Tidak ada satupun bantuan yang kudapat sampai sekarang,dimananya? dimana perhatian pemerintah kepada saya?," ucapnya, Rabu, (20/5/2020) sekira pukul 9.00 WIB.
"Dulunya saya pernah diminta Kartu Keluarga dan KTP untuk bedah rumah nyatanya tidak ada realisasinya sampai sekarang," tambahnya.
Hal ini ditambahkan oleh seorang tetangga yang berinisial bermarga S merasa heran karena yang bersangkutan tidak menerima bantuan dari pemerintah." Saya heran juga padahal sudah sepantasnya dapat bantuan tapi yang lain malah dapat dia tidak, "katanya.
Ketika dikonfirmasi kepada Kepala Desa/ Pangulu Desa Pulo Bayu, Benni Pasaribu via telepon seluler menjelaskan, bahwa saat ini bantuan berupa sembako yang diterima dari Pemkab Simalungun masih 70 paket sembako,sedangkan yang sudah diajukan sebanyak 400 usulan.
" Bantuan sekarang ini yang diterima dari Pemkab berjumlah 70 paket diutamakan kepada orang sakit, " jelasnya.
Menyikapi hal itu, Jefri Purba,SH seorang Tokoh Pemuda Kec.Hutabayuraja memberi komentar saat awak media bertemu di Hutabayu. Menurutnya pendataan dilakukan oleh oknum tertentu yang diduga memiliki unsur kedekatan sehingga tidak merata. Hal ini tentunya sangat merugikan masyarakat lain yang benar-benar membutuhkan bantuan.
" Saya rasa banyak pendataan dilakukan bersifat nepotisme karna ada kedekatan dan bukan benar- benar mendata.Seharusnya didatalah masyarakat yang benar-benar miskin atau mereka yang terimbas oleh pengaruh Covid-19 ini. Ini lain pula lagi, saya temukan penerima PKH masih juga mendapat bantuan sembako covid-19,berarti ada apa?"ujarny curiga.(Ajairud/PR).
TAG : simalungun,daerah