RADARMEDAN.COM - Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menyebutkan situasi Kamtibmas di Provinsi Sumatera Utara pada saat pesta demokrasi berjalan aman dan damai.
“Masyarakat Sumut sudah menjalankan hak politiknya dengan baik, tidak ada gangguan, intimidasi dan lain-lain,” kata Kapolda kepada sejumlah wartawan, Rabu (17/4) pukul 18.40 WIB.
Dalam pengamanan ini, sebut dia, Poldasu dibantu dengan seluruh unsur TNI (Kodam I/BB, Lantamal I Belawan, Dan Lanud dan Pangkosek) serta jajaran. “Sangat terbantu dengan kesadaran masyarakat. Ternyata kesadaran bahwa kamtibmas adalah kebutuhan semua masyarakat,” ucapnya.
Ia juga meminta kepada seluruh masyarakat agar sabar menunggu penetapan hasil resmi dari KPU. “Hormati keputusan masyarakat, patuhi aturan hukum dan jaga ketertiban bersama. Ini adalah pesta demokrasi Bangsa Indonesia, pestanya warga Sumatera Utara, kemenangan kita semua, mari bersatu padu memajukan Sumatera Utara menyongsong masa depan yang lebih baik.
Pada siang harinya, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto dan Pangdam I/Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI MS Fadhilah bersama ratusan personil gabungan TNI-Polri melakukan patroli skala besar saat hari pesta demokrasi Pemilu 2019 dimulai. Hal ini dilakukan guna menjamin pelaksanaan keamanan di hari pencoblosan.
Patroli ini, dimulai dari titik kumpul di Lapangan Merdeka, kemudian berkonvoi dengan sepeda motor mengarah ke Jalan Guru Patimpus – Jalan Gatot Subroto – Jalan Iskandar Muda – Jalan Abdulah Lubis -Jalan Sei Baharok – Jalan Gajah Mada – Jalan S Parman.
Lalu dilanjutkan ke Jalan Sudirman – Jalan Pemuda – Jalan M.T Haryono – Jalan Thamrin – jalan Asia – Komplek Asia Mega mas – Jalan Wahidin – Jalan AR Hakim – Jalan Prof H M Yamin dan kembali ke Lapangan Merdeka.
Kapolda Sumut mengatakan, patroli gabungan skala besar ini dilakukan selain untuk memastikan keamanan di hari pencoblosan. Bukan hanya itu saja, patroli ini untuk melihat langsung kesiapan personel di pos pantau serta ceking Tempat Pemungutan Suara (TPS) di wilayah hukum Polrestabes Medan.
“Patroli gabungan ini untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya,” ungkapnya kepada wartawan.
Adapun Pos Pantau dan TPS yang dilakukan pengecekan ialah, Pos Pantau OMB Medan Baru yang terletak di Jalan Iskandar Muda Kantor Camat Medan Petisah, TPS 21 Jalan Seibahorok No 15 Medan,TPS 5 Jalan Asia Simpang Singapore Baru,TPS 2 Jalan Asia Baru, serta TPS 16 Jalan Asia simpang Jalan Suasa Kelurahan Sri Rengas II Kecamatan Medan Area.
“Kami turun ke lapangan seluruhnya agar tampak sinergitas TNI-Polri dan kami menyiapkan 34 pos pantau bila sewaktu-waktu diperlukan,” jelasnya.
Terkait tertundanya Pemilu di 4 Kecamatan Kabupaten Nias Selatan, Kapoldasu telah memerintahkan Kapolres Nias Selatan melalui sentral Gakkumdu untuk menyelidiki hal tersebut.
“Sudah saya arahkan Kapolres Nias Selatan melalui sentral Gakkumdu untuk menindak petugas KPU yang dinilai lalai menjalani tugasnya dengan mendorong (mendistribusi) ke TPS-TPS. Ini bentuk kelalaian,” sebut Agus kepada wartawan, usai meninjau TPS di Medan.
Empat kecamatan di Kabupaten Nias Selatan yang tertunda itu, yakni Kecamatan Gomo, Kecamatan Siduori, Kecamatan Somambawa dan Kecamatan Mazino.
Agus menjelaskan sudah ada sanksi kepada komisioner dan petugas KPU Kabupaten Nias Selatan yang lalai tersebut. Mereka bisa dipidanakan dengan menggunakan Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang pemilu.
“Bisa kenakan pasal-pasal untuk penyelanggara. Bila dengan sengaja melalaikan kewajibannya. Pasalnya, Pasal 50, Pasal 517, Pasal 530 Undang-undang Nomor 7 tahun 2017,” jelas jenderal berbintang dua ini.
Agus menjelaskan, dalam pemantauan dirinya bersama jajaran TNI untuk saat ini tidak ada kendala selain di 4 Kemacatan di Kabupaten Nias Selatan. Kemudian, di Kota Medan disiapkan 34 pos pantau untuk mengantisipasi ganguan pelaksanaan Pemilu.
“Situasi Kamtibmas di Sumatera Utara berjalan aman. Berkat sinergitas antara Polda Sumut didukungan Jajaran TNI. Kita langsung memantau ke beberapa TPS dan kita juga pantau melalui helikopter di Kabupaten/Kota di Sumut,” ungkap Agus.(tribratanews/red)
TAG : sumut,sekitar-kita,politik