RADARMEDAN.COM, DAIRI - Mewujudkan program gerakan bangun desa unggul mandiri dengan fokus desa digital dan sistem penyelenggaraan pelayanan publik kepada masyarakat, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Dairi, Aryanto Tinambunan mensosialisasikan peraturan Bupati Dairi Nomor 35 Tahun 2022, tentang Pedoman Pengembangan desa/kelurahan Digital, Jumat (11/11/2022).
Sosialisasi tersebut dilakukan zoom meeting diikuti 52 orang peserta yang terdiri atas 15 desa percontohan desa digital, kecamatan serta OPD Pemkab Dairi.
Aryanto Tinambunan menyampaikan, program gerakan bangun desa unggul mandiri dengan fokus desa digital ini bertujuan untuk meningkatkan fungsi pelayanan secara terpadu kepada masyarakat agar dapat dinikmati oleh masyarakat, serta meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan program kerja pemerintah daerah dan mendorong percepatan perekonomian di Daerah.
“Perbup sudah keluar untuk kita pedomani bersama dan supaya dapat mengambil langkah-langkah untuk mensinergikan dan mengintegrasikan program kerja dan kegiatan pemerintah daerah yang dilaksanakan oleh Perangkat Daerah agar dapat dilaksanakan secara terpadu,” ujarnya.
Aryanto Tinambunan menjelaskan, untuk mewujudkan program gerakan bangun desa unggul mandiri tersebut, Diskominfo Kabupaten Dairi saat ini telah membuat aplikasi “Mykuta”, di mana aplikasi Mykuta ini adalah sebuah aplikasi digital milik Dairi yang sengaja diciptakan untuk pelayanan administrasi kemasyarakatan berbasis online, pasar desa online, website desa, hingga sapa kepala desa (Kades).
Dikatakannya, kehadiran MyKuta untuk mempermudah masyarakat mengurus segala keperluan administrasi, masyarakat tidak perlu ngantri dalam mengurus keperluannya.
“Kami sudah buatkan aplikasinya, perangkat desa dan masyarakat tinggal download aplikasi Mykuta melalui playstote dan ikuti arahannya. Masyarakat yang sudah memiliki akun Mykuta ini nantinya ketika ingin mengurus keperluan administrasi contoh suket domisili, suket belum menikah, suket sekolah, cukup datang ke kantor desa dan laporkan apa yang dibutuhkan, maka pihak kantor desa akan cepat mengeluarkan suket yang dibutuhkan warganya karena semua keperluan administrasi tersebut sudah ada di dalam aplikasi. Cara ini merupakan salah satu cara tercepat dalam melayani masyarakat kita di desa,” ucapnya.
Selanjutnya, Aryanto Tinambunan jelaskan, pemilik akun Mykuta juga bisa memasarkan dagangannya melalui aplikasi Mykuta pada menu “Pasar Desa”. Pasar desa ini akan sangat membantu masyarakat desa yang ingin berjualan namun dagangannya hanya sedikit.
“Kita punya hasil pertanian, namun jika kita jual ke pasar terlalu sedikit dan jika dimakan terlalu banyak. Nah, hal ini bisa kita atasi dengan berjualan di pasar desa. Nantinya, jualan tersebut kita posting di pasar desa, lalu tetangga kita melihat dan membeli jualan kita. Hal itu sudah salah satu solusi untuk kita dan meningkatkan ekonomi didalam desa tersebut,” jelasnya.
Selanjutnya, Aryanto Tinambunan menambahkan, Mykuta ini juga menyediakan fitur sapa kades. Masyarakat yang sudah memiliki akun bisa menyapa kades masing-masing, menyampaikan aspirasi, hingga menyampaikan keluhan langsung kepada Kades.
Selanjutnya, Mykuta juga mempersiapkan fitur website desa, dimana segala aktivitas ataupun kegiatan-kegiatan desa yang posting dapat diliat oleh masyarakat, sehingga masyarakat tau apa kebijakan yang sudah dilakukan desa tersebut
Selanjutnya, Aryanto Tinambunan menyebut untuk saat ini, ada 15 desa yang menjadi pilot project Mykuta yaitu Desa Onan Lama, Kecamatan Pegagan Hilir, Desa Jambur Indonesia Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Desa Buntu Raja Kecamatan Siempat Nempu, Desa Lae Parira Kecamatan Lae Parira, desa Siboras Kecamatan Silima Pungga-pungga, desa Pegagan Julu IV Kecamatan Sumbul.
Kemudian Desa Sitinjo I Kecamatan Sitinjo, Desa Silalahi I Kecamatan Silahisabungan, Desa Tigalingga di Kecamatan Tigalingga, Desa Parbuluan IV Kecamatan Parbuluan, Desa Pasi Kecamatan Berampu, Desa Bintang Kecamatan Sidikalang, Desa Batu Gungun Kecamatan Gunung Sitember, Desa Silumboyah Kecamatan Siempat Nempu Hulu, dan desa Tanah Pinem Kecamatan Tanah Pinem.
“Saat ini sudah ada 15 desa untuk pilot projects kita dan kedepannya desa lain juga kebagian, namun semua ini akan dilakukan secara bertahap. Pemilihan saat ini dilakukan secara bertahap dengan memprioritaskan desa perwakilan setiap kecamatan yang telah memenuhi kriteria, baik sarana, prasarana dan SDM-nya. Namun selain dari 15 desa tersebut, jika ada saat ini yang ingin ikut serta dalam Mykuta ini, secara terbuka kami menerima dan akan melakukan pendampingan serta pembinaan,” Katanya.(HM)/PE
TAG : dairi,teknologi