Keterangan Gambar : Bupati Karo dan jajaran meninjau ruangan isolasi jika ada pasien ODP dan PDP
RADARMEDAN.COM,KARO-Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi pelaksana harian Gugus Tugas, Ir Martin Sitepu, Kepala Dinas Kesehatan, drg Irna safrina, Kepala Bappeda Ir.Nasib Sianturi, Kepala Dinas Perkim, Paksa Tarigan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Radius Tarigan, Kepala Dinas PUPR, Edward Pontianus Sinulingga, Dirut Akbid kabupaten Karo, Siang br Tarigan, meninjau ruangan tempat isolasi mandiri, Senin (13/4/2020) pukul 11.30 WIB di Gedung Akbid Kab. Karo Kabanjahe.
Peninjauan ini dilakukan, sekaligus memastikan kesiapan ruangan yang sudah dibersihkan, dibenahi dan benar - benar sudah dapat difungsikan menampung orang dalam pantauan (ODP).
"Jika dibutuhkan oleh masyarakat guna diadakan isolasi mandiri sesuai protokol kesehatan," kata Bupati Karo, Terkelin Brahmana.
Menurut Bupati, kesiapan ini perlu dicek guna mengetahui secara pasti, apa yang belum terpenuhi. Sehingga ketika ada yang menggunakan akan merasa nyaman apalagi isolasi dilaksanakan selama 14 hari.
"Jangan nanti besok atau lusa ada pasien ODP yang dirawat tidak layak tinggal diruangan tersebut, apa lagi selama 14 hari isolasi mandiri, ini harus kita perhatikan," ujarnya.
Terkelin menghimbau bagi masyarakat yang baru datang dari luar tanah Karo, dan sudah melapor kepada pemerintahan desa, lurah, Camat maupun tim Gugus dan sebaliknya bagi yang belum melapor, karena enggan faktor keluarga dan lingkungan, boleh langsung melapor kepada pelaksana harian ketua Gugus.
" Kesadaran sangat dibutuhkan, demi kesehatan kita semua, dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Masyarakat jangan segan, silahkan datang ke tim Gugus atau ke pihak pemerintahan desa, semua akan pasti melayani sesuai SOP protokol kesehatan,"kata Terkelin.
Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan drg Irna safrina Meliala membenarkan ada ruangan ODP (Orang dalam pantauan) disediakan pemda Karo. Ruangan tersebut bagi yang membutuhkan untuk dilakukan isolasi mandiri selama 14 bagi masyarakat yang baru datang dari luar tanah Karo.
"Ruangan yang disediakan melalui tim Gugus ada 4 ruangan, dua ruangan untuk pria, dua ruangan untuk wanita, dimana daya tampung untuk pria 20 ODP dan wanita 20 ODP,"ujarnya menjelaskan.
Menurut Irna, rencana kedepan tim Gugus sudah membuat rembut (rencana kebutuhan) klasifikasi terkait penyediaan ruangan perawatan bagi ODP, PDP. Namun demikian, pasien PDP (pasien dalam perawatan) dikategorikan dua tahap ringan dan berat.
Menyikapi itulah, kata Irna sudah melakukan penyewaan pemanfaatan bekas rumah sakit Flora Kabanjahe untuk difungsikan bagi pasien PDP ringan, sebelum di rawat dipindahkan ke RSUD kabanjahe, sebagai final terakhir untuk merawat pasien PDP.
"Pemda Karo menyediakan 2 titik lokasi alternatif memfungsikan pelayanan bagi masyarakat Karo untuk mencegah penyebaran virus Covid-19. Yang pertama di Gedung akbid untuk ODP isolasi Mandiri selain dilaksanakan dirumah masing masing," katanya.
Selain itu, Lokasi bekas RSU Flora untuk PDP yang bergejala ringan, semisal demam, batuk sedangkan jika ada gejala sesaknya pasien akan di pindahkan ke RSUD.
Menyangkut tenaga Medis, menurut Irna sudah membuat jadwal secara bergiliran sebanyak 19 dokter dan perawat, untuk berjaga bergantian, guna mengisi tempat di Gedung akbid dan bekas RSU Flora jika pasien sudah ada dirawat.
"Intinya, lokasi ini sudah siap difungsikan kapan saja, jika hari ini ataupun besok ada pasien, ruangan ini sudah dapat digunakan,"katanya. (RT/RM/PR )
TAG : virus-corona,karo,daerah,kesehatan