RADARMEDAN.COM - Pekerjaan jembatan Pangaloan ke Desa Si Opat Bahal Kecamatan Pahae Jae, yang bersumber dari APBD Tapanuli Utara 2019 senilai Rp 2,9 miliar belum selesai.
Pantauan wartawan di lapangan, Selasa (10/12), pekerjaan jembatan tersebut belum menunjukkan progres yang signifikan, sampai saat ini masih tahapan pengecoran tiang penopang.
Pendirian rangka jembatan belum dikerjakan, padahal berdasarkan kontrak di papan proyek, pekerjaan tersebut sampai 23 Desember 2019.
Kades Siopat Bahal Burju Sitompul kepada wartawan menilai, pekerjaan itu terkesan lambat. Pekerjaan jembatan itu kemungkinan tidak bisa dituntaskan sampai akhir Desember 2019.
"Tahap pekerjaan sekarang saja masih pengecoran dinding penopang. Pekerjaannya saya lihat kurang maksimal. Saat ini warga menjadi terganggu untuk menyeberang. Warga menyeberang melalui Desa Sigurunggurung melintasi jembatan gantung atau rambing," ujarnya.
Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Taput Jimi Sihite ketika dikonfirmasi wartawan via telepon selulernya mengatakan, pekerjaan jembatan itu terkendala cuaca. Ia meminta warga memakluminya.
"Kita sudah terus mendesak kontraktor supaya pekerjaan jembatan tersebut bisa dipercepat. Bila tidak tuntas dikerjakan sampai Desember 2019, pihaknya akan melakukan perpanjangan waktu 50 hari maksimal ke rekanan," ujarnya.
Ketika ditanya bila tidak tuntas dikerjakan sampai perpanjangan waktu, Jimi menegaskan, pihaknya akan memberikan tindakan sanksi black list kepada kontraktor.
"Mengenai akses penyeberangan warga dalam suasana Natal dan Tahun Baru, PPK kita sudah melakukan koordinasi dengan kepala desa setempat," katanya.
PPK Robi Nainggolan yang dikonfirmasi via telepon selulernya mengatakan, pihaknya akan terus mendesak kontraktor dan diupayakan bisa dituntaskan di akhir Desember 2019.
"Bila tidak tuntas akan diberikan perpanjangan kontrak 50 hari. Saat ini akses penyeberangan warga sementara melalui Desa Sigurunggurung melewati jembatan rambing," jelasnya. (G02/q)/SIB/PE/red
TAG : tapanuli