Keterangan Gambar : Masyarakat menolak beroperasinya PT MIK karena menghilangkan mata pencaharian mereka
RADARMEDAN.COM, TAPUT - Ratusan warga melakukan aksi menutup jalan menuju tambang batu milik PT MIK ( Marlian Indah Karya ), Jumat 11Juni 2021.
Hal ini disampaikan oleh kepala desa Lumban Ina - ina Kecamatan Pagaran kepada RADARMEDAN.COM supaya pemerintah menutup beroperasinya tambang batu milik PT MIK di Batu Harang itu.
Kepala Desa Lumban Ina-ina, Lamsaut bercerita pada awalnya kesehariannya masyarakat menghidupi rumah tangga dari menambang batu secara manual di batu harang. Namun saat ini sudah tidak laku lagi dikarenakan adanya tambang batu yang menggunakan alat berat.
"Kami selaku pemerintah desa sangat prihatin khususnya desa Lumban Ina - ina atau atas nama pomparan oppu Mulia Raja. Dimana kami menambang batu di Batu Harang sekitar 150 orang yang kami perkirakan setiap rumah tangga membutuhi kebutuhan 7 orang perkeluarga,"ujar Lamsaut, Jumat (11/6/2021).
Dia menambahkan, atas nama Pomparan Oppu Mulia Raja tidak mengetahui adanya batas atau patok milik perusahaan karena tidak ada sosialisasi kepada masyarakat setempat.
" Entah dari mana dasar pematokan dasar pemberian izin kami juga tidak tau. Saya sebagai kepala desa juga tidak tahu," katanya.
Dia mohon kepada pemerintah, kepada dinas terkait agar memperlihatkan perizinan yang dimiliki oleh perusahaan. Apalagi dirinya sebagai kepala desa sudah jenuh karena desakan masyarakat.
" Atas dasar apa perizinan dapat rekomendasi sementara saya sebagai kepala desa tidak mengetahuinya,"katanya.
Dia juga mengatakan, setelah ada patok, pihak perusahaan tidak peduli dengan masyarakat yang ada disekitar lokasi. Sebelumnya pihaknya sudah koordinasi dengan Camat namun diminta untuk menunggu selama satu minggu. Namun tiba saatnya yang dijanjikan tidak ada jawaban.
"Janjinya satu minggu. Tapi nyatanya tanggal 3 kami kekecamatan sampai hari ini tidak ada respon dari pak Camat, makanya masyarakat tidak sabar lagi," ujar dia.
Masyarakat meminta agar operasional perusahaan dihentikan karena masyarakat tidak mendapatkan mata pencaharian lagi sejak adanya perusahaan yang menggunakan alat berat.
"Siapa yang menandatangi izinnya tolong tunjukkan kepada kami, agar kami masyarakat bisa tenang.
Apabila tidak direspon kami akan menghadirkan masyarakat yang lebih besar. Hal ini akan kami pertahankan sampai mati,"kata Lamsaut.
Hadir dilokasi Muspika kecamatan Pagaran, Camat, Danramil, Kapolsek dan Kadis PMD untuk melakukan mediasi, namun masyarakat tetap melakukan aksi hingga memutus badan jalan mencapai kedalaman 1 meter. (Dahlia Simorangkir/PR )
TAG : samosir-toba-taput-humbahas,daerah