Keterangan Gambar : Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara (KPU Provinsi Sumut) kembali menggelar debat Ke-2 Pilgub Sumut di hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Rabu (6/11/2024), pukul 20.00 WIB.
RADARMEDAN.COM - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Sumatera Utara (KPU Provinsi Sumut) kembali menggelar debat Ke-2 Pilgub Sumut di hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Rabu (6/11/2024), pukul 20.00 WIB.
Debat ini, dibuka dengan tarian etnis di Sumut, yakni Melayu, Batak, Nias dan etnis lainnya..
Ketua KPU Sumut, Agus Arifin mengatakan debat ini, merupakan bagian dari tahapan Pilkada Sumut 2024, dalam menyampaikan visi dan misi serta program-program sesuai dengan tema yang ditetapkan tersebut.
"Debat publik kedua ini, ditunggu-tunggu, oleh kedua paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut untuk memberikan kesempatan kepada kedua paslon, meyakinkan 10,8 juta pemilih di Sumut untuk menyampaikan program dan visi misi," kata Arifin.
Agus Arifin mengungkapkan untuk debat ini, KPU Sumut memberikan kesempatan kedua paslon untuk beradu gagasan untuk pembangunan Sumut lima tahun kedepan.
"Beradu kebijakan, gagasan dan ide, dengan tujuan mulia dan untuk membangun Sumut yang kita cintai ini," tutur Agus.
Tampil sebagai moderator debat publik Ke-2 ini yaitu Nurleli, SSos, MIKom dari Inews dan Setia Pandia, SH, M.IKom dari TVRI.
Sama seperti debat yang sebelumnya, acara berlangsung dalam durasi 180 menit (3 jam) yang disiarkan secara langsung (live) di dua televisi yakni TVRI dan Inews yang dimulai pada pukul 20.00 WIB.
Debat kedua ini kapasitas 300 hadirin mulai KPU Sumut, crew, para undangan dua pasangan calon serta massa pendukungnya.
KPU Sumut juga memperbolehkan masing-masing paslon membawa 100 orang massa pendukungnya.
Debat publik kedua untuk dua pasangan calon ini mengusung tema “Peningkatan Daya Saing dan Pembangunan Berkelanjutan.”
Debat dibagi menjadi enam segmen, di mana dalam salah satu segmen, kedua pasangan calon akan menjawab pertanyaan dari panelis yang terdiri atas akademisi, profesional, dan tokoh masyarakat.
Dalam debat kedua tersebut, Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) nomor urut 01, Bobby Nasution-H. Surya mengungkap bobrok pemerintahan lawannya yang merupakan petahana, Edy Rahmayadi.
“2024 adalah tahun yang penting sebagai awal mencapai Indonesia Emas 2045. Tantangan Sumut banyak, terutama dalam pemerintah kami melihat tantangan yang ada. Bagaimana pembangunan ke depannya Sumut bukan hanya ucapan wacana janji yang tak bisa direalisasinya,” ucap Bobby di hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Rabu (6/11/2024).
Menurutnya, pembangunan infrastruktur di Sumut belum merata. Ia menyebut contohnya, Nias sebagai daerah tertinggal.
“Ke depannya kami bagaimana pembangunan infrastruktur tak ada, seperti tidak ada seperti 5 tahun lalu akan sampai ke daerah terpencil. Mohon maaf kita sudah melihat pembangunan di Kepulauan Nias lima tahun ke belakang,” ucapnya.
Sementara itu, Calon Gubernur Sumatera Utara (Cagubsu) nomor urut 2, Edy Rahmayadi berbicara soal banyak mendapat award saat menjabat Gubsu. Hal itu disampaikan Edy saat memulai debat kedua Pilgub Sumut.
“Sumatera Utara (Sumut) lima tahun ke depan merupakan suatu proses pembangunan yang telah dicapai lima tahun yang lalu, secara keberhasilan 96 award yang disampaikan oleh pusat dan begitu banyak kekurangan di sana sini itulah yang harus segera kita tunaikan,” ucap Edy.
Edy menilai jika pembangunan di Sumut bisa dilaksanakan mulai dari antar provinsi maupun provinsi dengan kabupaten/kota. Edy juga menyebutkan jika pengembangan infrastruktur internet juga perlu diperhatikan.
“Dan pengembangan yang harus dilakukan di Sumut yakni infrastruktur harus dapat dilaksanakan untuk mencapai sampai 90% mantap, dari provinsi ke provinsi, provinsi ke pemerintah daerah kabupaten dan kota dan juga pengembangan infrastruktur internet yang harus bisa diakses dari mulai provinsi sampai ke kabupaten dan kota,” ungkapnya.
TAG : pilpres-pilkada-pileg,sumut,politik