RADARMEDAN.COM, LABURA - Kesedihan dari kedua orang tua Muhammad Fikri sudah dirasakan sejak 3 tahun lalu. Penuturan dari Mudiono ayah dari Muhammad Fikri, anaknya sudah menderita penyakit ini sejak umur 1 Tahun dan sekarang usia Fikri sudah 4 tahun. Belakangan ini mata Fikri semakin membesar, tiap harinya selalu menangis menahan sakitnya.
"Ditanya kenapa tidak dibawa berobat Mudiono mengatakan untuk membawa berobat butuh biaya besar sementara saya kerjanya mocok-mocok, kemarin ada yang upload foto anak saya ke media sosial untuk minta bantuan," ucapnya.
Mengetahui adanya postingan di jejaring media sosial Facebook, Aris Simangunsong selaku Humas Gowes Hebat Labura mengambil sikap untuk penggalangan dana.
"Pengumpulan dana selama 1 hari terkumpul berjumlah Rp. 3.850.000, kegiatan ini merupakan program Gowes Hebat Labura untuk melakukan kegiatan sosial di Kab. Labuhanbatu Utara. Ke depannya kita akan sinergikan program ini," jelas Aris.
Setelah dana terkumpul Hendriyanto Sitorus selaku pembina Gowes Hebat Labura mengajak istrinya dr Rama Dhona ke Medan untuk langsung memberikan tali asih kepada keluarga Muhammad Fikri. Dengan harapan tali asih ini dapat bermanfaat buat kesembuhan Fikri.
Hendriyanto Sitorus memberikan tali asih kepada Sri Muliani ibu dari Muhammad Fikri Kamis (14/11) di kos-kosan dekat Rumah Sakit Adam Malik.
"Karena menunggu keluar hasil pemeriksaan, kami sementara tinggal di kos-kosan, terimakasihlah kepada semua pihak, terutama pak Hendriyanto Sitorus dan kawan-kawannya," Jelas Sri Muliani
Isak sedih terpancar dari raut wajah Sri Muliani saat menerima tali asih. Ucapan terima kasih kepada Gowes Hebat Labura atas kepedulian memberikan tali asih. Karena tidak menyangka jika Gowes Hebat Labura mengumpulkan uang. Sri tidak menyangka Hendriyanto Sitorus beserta istrinya rela ke Medan hanya untuk mengantarkan tali asih ini.
"Kepada seluruh teman-teman yang tergabung di Gowes Hebat Labura untuk selalu mendoakan agar penyakit yang diderita Muhammad Fikri disembuhkan dari penyakitnya," ujarnya mengakhiri. (Dansen HS/Labura/RM)/PE/red
TAG : asahan,sekitar-kita,kesehatan