Keterangan Gambar : Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi Kepala OPD dan Camat saat meninjau Kurma tanaman masyarakat
RADARMEDANCOM, KARO- Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi Camat Tiganderket, Sukur Brahmana, Kabid Cipta Marga Hendra Mitcon Purba, Kabid Logistik BPBD, Natanael Perangin angin, melakukan pengecekan ladang milik warga yang berdekatan dengan jalur laharan Lau Bakerah dari Puncak Gunung Sinabung, saat terjadinya pasca lahar dingin, Senin (27/4/2020) pukul 14.00 WIB
Saat berada dilokasi, Bupati Karo Terkelin Brahmana mengaku ingin memastikan dampak dari lahar dingin Gunung Sinabung, sejauh mana telah menyentuh tanaman warga.
"Namun setelah kita tinjau, masih ada warga yang beruntung karena tanamannya tidak terimbas akibat terjangan lahar dingin,"ujarnya.
Seperti yang dialami Bena Ukur Tarigan warga Kuta Mbaru, ladang miliknya tidak terimbas akibat lahar dingin, terlebih tanaman diladangnya merupakan tanaman tumpang sari. Ada tanaman bawang, buah Naga, pisang kultur jaringan, dan Kurma.
Menurut Terkelin, tanaman Kurma sepengetahuanya jarang ditemukan di Indonesia apalagi wilayah Sumatera Utara khususnya kab. Karo, sebab tumbuhan ini, biasanya tumbuh di daerah Arab.
"Apa yang dilakukan petani kita ini, patut kita apresiasi dan kedepan ladang pak Tarigan ini, agar camat kordinasi dengan DPMD jadikan ini pilot Project. Sebab Kurma adalah tanaman langka, dan mungkin ini pertama kali di Tanah Karo,"kata Bupati.
Sementara, pemilik lahan tumpang sari Bena Ukur Tarigan menerangkan bahwa lahan yang dikelolanya saat ini ada 1,5 haktare dan ditanam bawang, Buah Naga, pisang kultur jaringan dan Kurma.
Tanpa disadari, inilah kelebihan petani Karo, terlebih, kata Bena Ukur tanaman Kurma diakuinya yang ditanamnya tersebut, untuk wilayah Sumatera Utara, inilah yang pertama kali ada, jadi wajar orang belum tahu tanaman kurma ada di Desa Kuta Mbaru.
"Mudah-mudahan tanaman kurma ini dapat berbuah, ini Doa dan harapan saya, agar kedepan dapat saya kembangkan lagi, menambah luas penanaman, karena saat sekarang ini hanya uji coba dulu. Kurma ditanam sebanyak 1.700 batang, dengan cara jarak tanam sekira 8-9 meter,"katanya.
Kendati demikian, Kurma akan menjadi populer di Kabupaten Karo dikemudian hari, jika kurma berhasil berbuah." Kurma yang tumbuh saat sekarang ini, bibitnya berasal dari negara Inggris,"ujar Bena.
Uniknya, Kurma tersebut jika berbuah maka dapat bertahan untuk terus berproduksi hingga 100 tahun. "Bayangkan usaha ini menjadi aset yang luar biasa bagi petani yang berminat," katanya.(RT/RM/PR)
TAG : karo,daerah