RADARMEDAN.COM - Kota Medan merupakan salah satu kota besar yang ada Indonesia. Bahkan bisa dibilang Medan merupakan kota metropolitan yang dipenuhi dengan segala aktifitas manusia yang berlalu lalang dengan segala kepentingan yang dimiliki masing-masing manusia.
Maka layaknya kota-kota besar di Indonesia, tidak mengherankan jika Medan selalu dipenuhi dengan kemacetan, kesemerautan dan berbagai kesibukan lainnya yang tidak jarang membuat ketenangan seseorang terganggu. Dan salah satu cara untuk mengurangi kepenatan yang timbul bisa dengan berlibur ke daerah-daerah yang lebih senggang. Selain itu kegiatan berkemah juga bisa menjadi solusi bagi orang yang ingin menikmati segarnya alam.
Jika Sibolangit, Gunung Sinabung, Air Terjun Dwi Warna atau Gunung Sibuatan telah terlalu banyak dikunjungi atau merasa terlalu berat untuk dikunjungi, maka Bukit Gajah Bobok di Desa Merek Kabupaten Karo bisa menjadi alternatif untuk mengasingkan diri sejenak.
Bukit yang terletak di Jalan Lintas Kaban Jahe-Sidikalang ini menawarkan pesona pemandangan yang tidak kalah menenangkan dibandingkan tempat-tempat lain. Jaraknya yang berkisar 103 KM dari Medan dapat ditempuh selama 3 jam perjalanan darat. Jalan masuk menuju Bukit Gajah Bobok ini tepatnya hanya berjarak sekitar 2 KM dari Simpang 3 Merek. Dan setelah sampai pada jalan masuk tersebut, pengunjung tinggal berjarak lebih kurang lebih 20 menit untuk sampai ke Puncak Bukit Gajah Bobok melalui jalan perkebunan disekitaran Bukit.
Tempat ini dinamai dengan Gajah Bobok karena dua bukit tertinggi terlihat seperti gajah yang sedang tertidur jika dilihat dari Jalan Lintas Kaban Jahe-Sidikalang. Ditambah dengan belalai yang sesungguhnya jalan menuju bukit, semakin menampakkah Gajah yang sedang beristirahat.
Bukit Gajah Bobok ini sendiri baru aktif dikunjungi oleh para pengunjung beberapa tahun terakhir. Sehingga tidak heran, yang mengelola tempat ini masih warga sekitar. Tidak ada biaya masuk resmi yang tertera di posko kedatangan Bukit Gajah Bobok ini.
Hanya ketika kami terakhir kali kami berkunjung beberapa waktu yang lalu warga setempat mengutip biaya restribusi sebesar Rp. 7500 per orang.
Pada malam hari dengan catatan langit sedang cerah, pengunjung dapat menikmati keindahan kerlip bintang yang bertaburan. Bintang-bintang yang bersinar indah bagai memberi kesan ketanangan yang mungkin sulit ditemui ditengah hiruk pikuk kota metropolitan. Ditambah dengan sejuknya udara yang ada, makin membuat pengunjung merasa dimanjakan oleh alam.
Menjelang pagi, jika beruntung para pengunjung bisa menikmati terbitnya matahari dari ufuk timur. Gejala alam yang menjadi pertanda dimulainya hari tentunya membuat jiwa pengunjung kembali bersemangat untuk menjalankan segala aktifitas ketika kembali ke Medan.
Ditambah dengan apiknya kreasi manusia yang berwujud salah satu resort mewah yang ada di Sumatera Utara, menggelitik pengunjung untuk berkunjung ketempat tersebut. Belum lagi ketika mata memandang indahnya sisi lain Danau Toba yang terbentang luas dan Bukit Sipiso-Piso yang menjulang gagah membuat kita tak lupa mengucapkan kebesaran Tuhan yang telah menciptakan bumi dengan segala isinya. Praktis pemandangan tersebut menjadi sasaran empuk bagi pengunjung untuk mengabadikan momen-momen yang mungkin jarang bisa dikunjungi.
Dengan segala keindahannya, Bukit Gajah Bobok sudah selayaknya menjadi salah satu destinasi berkemah dan menyegarkan diri. Perjalanan yang relatif cukup mudah diakses dengan tawaran pemandangan yang mampu mempesona mata dan pikiran, membuat tempat ini diprediksi menjadi salah satu destinasi favorit pengunjung.
Namun demi menjaga keindahan dan kelestariannya, pengunjung pastinya wajib menjaga keberlangsungan bukit tersebut. Dan yang paling utama adalah dengan menjaga kebersihan disekitar wilayah tersebut untuk tetap membuat Bukit Gajah Bobok sebagai destinasi yang potensial untuk menenangkan pikiran dan meninggalkan sejenak rutinitas yang menjadi makanan sehari-hari. (Medan Headlines/Tripadvisor)
TAG : parawisata,karo,sumut,wisata,hiburan