Keterangan Gambar : Koordintaor Divisi Humas dan Data Informasi, Saut Boang Manalu (Ist)
RADARMEDAN.COM - Anggota Bawaslu Sumut Johan Alamsyah (Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran), Romson Poskoro Purba (Koordinator Divisi SDMO) dan Payung Harahap (Koordinator Divisi Hukum dan Diklat) hadir dan lakukan pengawasan langsung debat publik kedua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tahun 2024, Rabu (06/11/2024).
Debat kedua ini dilaksanakan di Hotel Santika Premiere Dyandra, Jl. Kapten Maulana Lubis No.7, Kota Medan yang dimulai pada pukul 20.00 WIB dan juga disiarkan langsung melalui laman resmi Facebook Bawaslu Sumut.
Pengawasan debat kedua ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh proses debat berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku serta berlangsung secara jujur, adil, dan transparan, selain itu Bawaslu sumut juga memantau dari Masing-masing tim pendukung pasangan calon juga hadir dalam kegiatan ini.
Bawaslu Sumut juga memastikan bahwa setiap pasangan calon Bobby Nasution-Surya dan Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala mendapatkan alokasi waktu yang sama dalam menyampaikan gagasan mereka serta menjaga agar tidak ada kampanye bernarasi negatif yang disampaikan selama debat berlangsung.
Hal ini, merupakan Komitmen penuh Bawaslu Sumut dalam memastikan pelaksanaan Pemilihan Serentak tahun 2024 dapat berlangsung dengan jujur, adil, dan transaparan serta dapat membangun kepercayaan terhadap masyarakat kepada bawaslu dalam menjaga demokrasi yang ada di Provinsi Sumatera Utara.
Bawaslu sumut melalui (Koordintaor Divisi Humas dan Data Informasi) Saut Boang manalu menyampaikan beberapa poin tambahan terkait evaluasi debat kedua yakni “bahwa pada rapat-rapat sebelum dilaksanakannya debat Bawaslu Provinsi Sumatera Utara (Bawaslu Sumut) yang dilibatkan pada saat rapat persiapan debat kedua sudah menyampaikan beberapa hal terkait dengan kesiapan untuk acara debat yang dilaksanakan tadi malam,”.
“Kita Bawaslu Sumut sudah menyampaikan beberapa masukan pada saat acara debat itu agar Pimpinan forum supaya lebih bisa mengendalikan jalannya debat, dimana pada evaluasi debat pertama itu kita melihat sejumlah insiden dari masing-masing pendukung pasangan calon itu tidak kondusif. Sehingga suasana dalam forum itu tidak begitu nyaman dan sedikit mengganggu kepada para paslon yang menyampaikan visi-misinya pada saat berbicara," ucapnya.
Ia menambahkan sudah menyampaikan agar pimpinan forum itu bisa memberikan ketegasan kepada para paslon (Pasangan Calon) atau kepada pendukung manakala ada pendukung pasangan calon tidak tertib atau tidak memberikan suasana kenyamanan pada saat berlangsungnya debat.
“Itu sudah kita sampaikan beberapa kali termasuk juga dalam diskusi-diskusi kita bersama Bawaslu dengan KPU pada saat persiapan debat,” tegas saut.
Evaluasi dari debat pertama kita menyimpulkan bahwa perlu ada pemberian sanksi terhadap mereka yang tidak patuh kepada aturan.
"Setelah, Katakanlah kita memberikan peringatan pertama, peringatan kedua, dan di forum kita juga mengusulkan pada saat persiapan supaya diberikan sanksi kepada mereka yang tidak mengikuti aturan, akan tetapi hal ini kita lihat masih kurang maksimal pada saat debat kedua sehingga, suasana pada debat kedua ini ada insiden kericuhan antar pendukung," ucap saut.
Kemudian, bahwa atas adanya insiden kericuhan yang berlangsung pada saat debat kedua ini kami melihat adanya ketidakpatuhan antar pendukung sehingga saling menyindir, saling bersorak dan ini yang menimbulkan suasana menjadi riuh dan menimbulkan kericuhan yang pada akhirnya itu sangat mengganggu bagi kita semua, dimana kita berharap publik atau masyarakat Sumatera Utara ini kan sebenarnya menyaksikan secara keseluruhan melalui media sosial atau melalui media Televisi bagaimana perilaku yang seharusnya tidak kita pertontonkan kepada publik.
Oleh karena itu, ini menjadi PR kita semua bukan hanya Bawaslu bukan hanya kepada KPU tetapi kepada kita semua untuk masing-masing mengevaluasi diri sehingga kedepan kita semua bisa menjadi contoh, secara khusus pada saat tampil di hadapan publik dan bisa memberikan edukasi kepada masyarakat.
Dan terkait dengan insiden yang terjadi kita berharap kedua pasangan calon dapat melakukan upaya komunikasi yang baik, komunikasi yang ideal sehingga, konflik atau kericuhan yang terjadi itu tidak berkepanjangan dan kedepan pada saat acara-acara berikutnya atau pada masa kampanye atau pada saat hajatan-hajatan yang mungkin bisa mempertemukan kedua belah pihak itu bisa terhindar dari masalah-masalah atau konflik yang mungkin terjadi pasca debat kedua ini.
Selanjutnya, Sambung Saut (Koordinator Divisi Humas dan Datin) tersebut kami berharap kepada semua pihak termasuk secara khusus kepada paslon pada saat kampanye untuk bisa menaati aturan.
“Saya pikir semua kita sudah paham aturan sudah tahu aturan dan kita ini semua adalah orang-orang yang berpendidikan orang-orang yang sebenarnya punya kemampuan memahami aturan, ayo kita secara bersama-sama membangun kesadaran baik dilingkungan kita masing-masing ataupun pada saat kita berada diluar lingkungan kita sehingga kita semua bisa memberikan contoh yang baik kepada publik, serta juga dapat memberikan contoh yang baik kepada jajaran kita masing-masing sehingga proses perjalanan demokrasi kita pada pemilihan serentak 2024 kali ini benar-benar bisa menjadi salah satu sarana pendidikan politik dan edukasi kepada masyarakat Sumatera Utara," pungkasnya.(HM/PE)
TAG : politik