Keterangan Gambar : Aniko Rambe saat mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diadakan PWI bersama Polda Sumatera Utara di Hotel Madani Medan, 22-23 Desember 2023
RADARMEDAN.COM - Aniko Rambe, jurnalis Metro Asahan adalah seorang pria kelahiran Rantau Parapat 10 Juni 1988 lalu. Pria yang akrab disapa Niko ini tak henti menambah bekal sebagai jurnalis. Ia bersama rekannya sesama jurnalis mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) yang diadakan PWI bersama Polda Sumatera Utara di Hotel Madani Medan, 22-23 Desember 2023.
Niko yang sudah menjadi wartawan Metro Asahan ini sejak 2006 ini datang ke Medan bukanlah perkara mudah, karena harus menempuh perjalanan selama 9 jam perjalanan. Ia dan rekannya berangkat dari Labuhan Batu hari Rabu, 20 Desember 2023 pukul 17.00 WIB. Padatnya arus lalulintas Jalinsum membuat mereka harus super waspada dijalanan. Kadang kala pengendera motor juga yang terlalu ketengah membuat mereka harus melambat di jalanan.
Tiba di Medan, mereka segera mencari hotel melati di sekitar Hotel Madani. Ia mengatakan mencari yang lebih murah, karena harus menginap 3 hari. Selama mengikuti Uji Kompetensi Wartawan, ia mengatakan senang dan bahagia walaupun lelah. Niko bersama 60 orang rekannya berjuang menghadapi penguji dari PWI Pusat.
Ia berharap dengan adanya UKW ini semakin menambah pengetahuan dan semakin professional menjalankan tugas dilapangan sesuai arahan Dewan Pers. Menurutnya meski sudah UKW Muda, tentu ada naik kelasnya, hingga ia bersama rekannya mengikuti ujian naik tingkat UKW Madya.
Niko Rambe, si suara serak basah ini juga mengungkapkan susah senangnya bekerja sebagai jurnalis. Ia konsisten bekerja pada Metro Asahan, terbukti dengan tidak pernah pindah kerja pada media lain. Walaupun awalnya hanya diajak temannya, ia kini fokus bekerja sebagai wartawan. Pernah diteror pejabat karena berita, diancam lewat handhone, merupakan resiko pekerjannnya sebagai jurnalis. Namun dibalik itu, Niko juga menceritakan bahagianya bekerja sebagai jurnalis karena bisa banyak kenalan dengan pejabat.
Niko Rambe memiliki 2 orang anak, setelah 3 hari berjuang di Medan akan kembali ke labuhan batu, dan kembali menempuh resiko jalanan selama 9 jam. Ia mengaku terkesan dengan kesiapan panitia, namun sebagai seorang pria perokok mengaku tersiksa karena harus tidak merokok selama UKW, dan hanya keluar saat istirahat.
Perjalanan Niko Rambe ini adalah gambaran perjuangan seorang wartawan dalam menempuh setiap pekerjaannya. Resiko dilapangan merupakan hal biasa dalam pekerjaan, namun kepuasan itu diperoleh saat berita yang diliput mendapat apresiasi dari masyarkaat, atau program pemerintah terkawal dengan baik dengan adanya pemberitaan. Apresiasi diperoleh melalui tingginya rating pembaca, tentunya berujung reward dari kantornya bekerja. (Heryanson Munthe)/PE
*Disampaikan pada Uji Kompetensi Wartawan kerjasama Poldasu dan PWI Sumut, mata uji, menulis berita feature.
TAG : sekitar-kita