Keterangan Gambar : Sebanyak 14 orang perwakilan dari masing-masing Kelompok Tani di kabupaten Toba yang mengikuti studi banding ke Bekasi, Jawa Barat (15/4)
RADARMEDAN.COM, TOBA - Sebanyak 14 orang perwakilan dari masing-masing Kelompok Tani di kabupaten Toba yang mengikuti studi banding ke Bekasi, Jawa Barat untuk pembelajaran peningkatan produksi dan produktivitas padi sawah dengan mengadopsi teknologi tepat guna lewat inovasi dan teknologi dilepas oleh Bupati Toba Ir Poltak Sitorus di halaman Kantor Bupati, Kamis (15/04/21)
Keempat belas orang yang diberangkatkan terdiri dari sembilan orang perwakilan kelompok tani yang dihunjuk oleh pemkab, masing-masing dari kecamatan Tampahan, Balige, Silaen, Porsea, Uluan, Nassau, Laguboti, Sigumpar, dan Parmaksian, tiga orang kelompok tani yang dihunjuk oleh PT. TPL, dan dua orang pendamping dari dinas pertanian dan dinas ketahanan pangan.
Bupati Toba dalam arahannya menyampaikan bahwa saat ini produksi tani di toba masih di angka 6,1 ton per hektar, apalagi akibat dari kondisi ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid 19 maka kita ingin melakukan terobosan dibidang pertanian yaitu dengan cara bertani bukan dengan otot tapi dengan otak. Karena bertani dengan menggunakan otak bisa dipastikan hasilnya akan jauh lebih besar.
"Inilah yang mendorong kita untuk mencari ilmu pengetahuan yang bisa kita terapkan di toba ini dan bisa meningkatkan produksi pertanian kita, kita akan lakukan intensifikasi, karena saat ini cara paling cepat untuk melakukan pemulihan ekonomi adalah dengan cara intensifikasi," ujar Bupati Toba.
Bupati Toba menambahkan bahwa saat ini kabupaten toba masih berada pada angka 1.25 indeks pertanaman, artinya belum semua daerah yang menanam padi atau jagung yang dua kali panen, dua kali tanam dalam satu tahun periode.
"Oleh karena itu, bapak ibu diutus untuk studi banding ke bekasi, bukan untuk berwisata, jalan-jalan atau bahkan menghabiskan anggaran, maka diharapkan kepada bapak ibu yang diutus ke sana agar menggali ilmu sebanyak-banyaknya, jangan kembali ke toba tanpa membawa tambahan ilmu pengetahuan, jangan kembali ke toba tanpa membawa catatan apa yang akan dikerjakan di toba" tegas Bupati.
Bupati Toba juga menyampaikan, oleh karena adanya program dan keinginan kabupaten toba untuk menjadikan produksi pertanian sawah 8 ton per hektar inilah yang menjadi sebuah semangat untuk mendorong pelaku pertanian meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.
"Inilah tugas dari bapak ibu, carilah pengetahuan itu, carilah keterampilan itu, dimana kelemahan kita, dimana kekuatan dan keunggulan mereka disana yang bisa dibawa ke toba. Tugas anda semua berat, dan pulang dari sana langsung presentasikan untuk dipraktekkan dilapangan pada bulan juli dan harus ada bukti bahwa kita bisa menghasilkan 8 ton per hektar," ucap Bupati Toba Poltak Sitorus mengakhiri sambutannya. ( SP/PE)
TAG : samosir-toba-taput-humbahas