RADARMEDAN.COM, Madina: Bupati Mandailing Natal, Jafar Sukhairi Nasution, angkat bicara terkait peristiwa nahas yang menewaskan 12 penambang di Desa Bandar Limabung, Kecamatan Linggabayu, Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara pada Kamis (28/4) lalu. Belasan penambang itu tewas tertimpa longsoran dari tambang emas tanpa izin.
Menurut Sukhairi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal sudah berulang kali meminta masyarakat agar tidak melakukan aktivitas penambangan tanpa izin karena sangat berbahaya bagi nyawa dan lingkungan.
“Sudah beberapa kali Pemkab Mandailing Natal menyampaikan, bahkan saya langsung mengimbau masyarakat untuk menghentikan kegiatan tambang tanpa izin. Sebab kegiatan tersebut sangat berdampak dan berisiko," katanya saat melayat ke salah satu rumah korban di Desa Simpang Bajole, Jumat (29/4).
Sukhairi pun menyayangkan terkait masih maraknya tambang emas liar di Mandailing Natal. Pihaknya menduga hal tersebut sangat berkaitan dengan desakan ekonomi.
"Namun, karena ekonomi banyak masyarakat masih melakukan aktivitas tersebut,” ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tambang emas konvensional di Desa Bandar Limabung, menyebabkan belasan penampang yang merupakan wanita meninggal dunia. Tidak tanggung-tanggung, 12 penambang perempuan tewas dan dua lainnya selamat, saat sedang mencari butiran emas di lokasi tambang, Kamis (28/4) siang. (KBRNI)/PE
TAG : tapanuli-bagian-selatan,daerah,sekitar-kita,ekonomi