Keterangan Gambar : Anggota DPRD Karo Korindo Sembiring Milala dan Dodi Sinuhaji saat menjumpai keluarga Pasien PDP di Kabanjahe.
RADARMEDAN.COM,KARO-Tiga Anggota DPRD Karo dari fraksi berbeda secara spontanitas tergerak hatinya langsung mendatangi keluarga pasien yang dipublikasikan Gugus Tugas Covid 19 positif PDP usai dilakukan pemeriksaan awal Rapid Test.
Anggota DPRD Karo, Korindo Sembiring dari Fraksi Gerindra, Dody Sinuhaji Fraksi PDIP , M.Rapi Ginting Fraksi PAN, menyerahkan sembako kepada keluarga yang positif PDP tes awal, Jumat (17/4) di Kabanjahe.
Kekecewaan yang nyata dan tegas disampaikan ketiga anggota DPRD Karo ini terhadap kebijakan Pemkab Karo saat tiba dirumah keluarga korban terpapar PDP tersebut. Betapa mirisnya situasi yang disampaikan ibu beranak dua yang masih dalam keadaan shock pasca suaminya dinyatakan positif Rapid Tes awal, sementara menurut penjelasanya suaminya tersebut, sudah dua tahun keluar masuk rumah sakit efek dari Asma dan Batuk akut yang dideritanya.
"Saat ini PDP dari suami ibu beranak dua sudah dalam tahapan pengetesan postif atau negatif Covid-19 dan biayanya ditanggung Pemkab, sementara keluarga pasien tersebut di isolasi mandiri tidak bisa beraktifitas apakah ada tanggung jawab dari Pemkab terkait kebutuhan hidup selama di isolasi? , " ujar Dody Sinuhaji.
Disaat bersamaan Rapi Ginting juga kesal dengan kurang tanggapnya Pemkab Karo kepada kelurga pasien tersebut. Selain perkembangan kesehatan Pemkab juga memikirkan untuk keluarga pasien yang di isolasi.
" Perekonomian masyarakat semua berbeda seharusnya Pemkab Karo tanggap hal ini, mereka di isolasi mandiri tanpa difasilitasi kebutuhan pokok, apakah kita akan membiarkan mereka mati kelaparan, " ujar Rapi berang.
Lain lagi yang diutarakan Korindo Sembiring, Pemindahan anggaran untuk penangganan untuk memutus mata rantai wabah corona virus (Covid 19), sudah di sah kan DPRD Karo, dan anggaran Rp28,6 miliar bukan kecil, namun sepertinya tim Gugus Tugas(gustu) Covid-19 Karo terkesan lambat dalam penanganan yang bisa memicu krisis moral dan depresi ditengah masyarakat.
" Anggaran Rp28,6 milliar itu mau dikemanakan, dimana moral dan hati nurani kita, sementara keluarga korban yang dinyatakan Positif PDP harus mendapat kritik sosial di lingkungannya , " tegas Korindo.
Korindo Sembiring juga menambahkan, secara pribadi merasa begitu terenyuh saat ibu dua anak tersebut mengutarakan bahwa untuk membeli air saja mereka sudah tidak di ijinkan, tetangga sudah takut berinteraksi dengan mereka.
" Hanya ada satu kelurga yang ikhlas memberikan kami air, belum lagi mereka harus membayar kontrakan sementara mereka dilarang keluar untuk bekerja," katanya.
Gugus tugas seharusnya lebih peka, walau hasil tahapan belum positif Covid19 namun keluarga terdampaklah yang paling beresiko ditengah kehidupan sosial.
"Saya pribadi secara spontanitas hadir disini karena mendapat kabar mereka sudah tidak makan, selama karantina mandiri," ujarnya.
Menurutnya, Gugus Tugas Covid 19 Karo harus lebih memperhatikan efek sosial bagi keluarga pasien ditengah masyarakat.
Disela kunjungan anghota DPRD Karo, Ketua PPM PC Tanah Karo, Roy Sadeli Tarigan Dengan tegas menekankan kepada Pemkab Karo agar pro aktif terhadap pencegahan terhadap wabah Covid 19, yang telah menghantui masyarakat bumi Turang.
"Masyarakat kini butuh perhatian yang serius dari pemkab Karo maupun tim gugus tugas, selain untuk memutus mata rantai wabah covid-19, Pemkab Karo juga memikirkan biaya untuk makan sehari hari terlebih bagi masyarakat berekonomi lemah,"tegas Roy.
Selain itu, Roy juga mengingatkan bahwa adanya informasi PT WEP yang berada di Desa RIH tengah Kutabuluh mendatangkan pekerja dari Korea, apakah sudah dilakukan Isolasi atau Pemeriksaan terhadap pekerja tersebut? tutup Roy seolah olah bertanya pada awak media. (RT/RM/PR).
TAG : virus-corona,karo,daerah,kesehatan