RADARMEDAN.COM - Siapa yang tak kenal dengan mantan Kabareskrim yang satu ini. Sosok pejabat Perwira Polisi terbaik Idham Azis tak asing lagi di santero institusi polri. Berbekal pengalaman di bidang reserse dan antiteror, mengantarkannya menduduki sejumlah jabatan strategis di Polri.
Bersama Tito Karnavian, Idham kala itu menorehkan prestasi melumpuhkan pentolan teroris dr Azhari di Batu, Jawa Timur pada 2005 silam. Keduanya juga berhasil mengungkap kasus mutilasi tiga gadis kristen di Poso yang menyita perhatian publik.
Pria kelahiran Kendari, Sulawesi Tenggara pada 30 Januari 1963 itu kemudian memulai karirnya di Densus 88 Anti-teror pada Juni 2005 dengan jabatan sebagai Kanit Pemeriksaan Subden Investigasi.
Idham bersama Tito yang kala itu sama-sama masih berpangkat AKBP berhasil melumpuhkan otak bom Bali Dr Azahari pada 9 November 2005. Sehari setelahnya, Idham diperintahkan ke Poso mendampingi Tito menuntaskan kasus mutilasi tiga orang remaja perempuan.
Selain sukses menangani kasus bom Bali II dan mutilasi tiga siswi di Poso, Idham juga terlibat dalam operasi-operasi skala besar. Seperti Operasi Anti-Teror Bareskrim Polri di Poso pada 2005-2007, Operasi Camar Maleo pada 2014-2016, dan Operasi Tinombala pada 2016 yang lalu.
Oleh karnanya dalam momentum yang ada pada situasi saat ini, yang dimana paham radikalisme dan terorisme kian hari kian menjamur, yang secara hal radikalisme ini juga sebagai salah satu trending topik yang dibicarakan khalayak ramai baik itu di dunia maya maupun di dunia nyata yang begitu meresahkan warga semesta itu sendiri, maka dengan terpilihnya Kapolri yang baru saat ini sudahlah sangat tepat dijabat oleh sosok Jenderal Polisi Idham Azis khususnya dalam menumpas para kaum radikal tersebut yang secara sebagai biang kerok pemecah belah bangsa, tidak diragukan lagi akan kemampuannya.
Begitu pula halnya dengan bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi), apresiasi yang tinggi pun layak kita berikan kepada bapak Presiden Jokowi yang telah membuktikan keseriusannya dalam memberantas kaum radikal dengan diusulnya Komjen Idham Azis sebagai calon tunggal guna menjabat sebagai Kapolri yang baru menggantikan Tito Karnavian atas rekomendasinya.
Mekanisme pun berjalan dengan baik dan sesuai harapan serta prosedur yang berlaku melalui tahapan uji kelayakan dan kepatutan yang telah dilalui sosok seorang Jenderal Polisi Idham Azis ditingkat perlementer tersebut. Akhirnya pada hari ini Jumat 1 November 2019 bertempat di Istana Negara Jakarta, Komjen Pol Drs Idham Azis M.Si ini pun kini resmi dilantik menjadi Kapolri oleh bapak Presiden Ir Joko Widodo dengan sah menyandang pangkat Jenderal Berbintang Empat menggantikan Jenderal Purn Prof Drs H Muhammad Tito Karnavian MA Ph.D yang sebelumnya telah diangkat menjadi Mendagri.
Atas nama Bangsa Indonesia Keluarga Besar Komunitas GM MARSIA, Yayasan Gerakan Kebajikan Pancasila, Daulat Desa, dan Sahabat Polisi mengucapkan Selamat dan Sukses kepada bapak Jenderal Polisi Drs Idham Azis M.Si yang telah resmi dilantik oleh bapak Presiden Jokowi sebagai Kapolri yang baru, semoga berkat pelantikan ini dapat membawa perubahan yang signifikan dan terbaru khususnya dalam pemantapan untuk melayani mengayomi serta melindungi masyarakat itu sendiri menjadi yang lebih baik lagi kedepannya. Polri selaku penegak hukum sejatinya tidak timbang pilih melainkan berani jujur dan transparan demi terwujudnya sila kelima Pancasila yang berkeadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia. Kiranya polri juga dapat semakin menjadi sahabat bagi masyarakat pedalaman khususnya di 75.000 desa kita yang secara adalah bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, dan kedepan harapan kita semoga polri juga dapat menjadi tauladan pancasila serta semakin dicintai masyarakat sebab polri sejatinya bukan harus untuk dijauhi akan tetapi sebagai sahabatku sahabatmu dan sahabat kita bersama.
Mendukung polri bukan semata-mata sebagai kebutuhan belaka atau pun kepentingan ego sektoral, melainkan kewajiban kita selaku warga Negara Republik Indonesia yang baik tentunya berazaskan pola manusia yang beradab pula. Sebagai langkah menyelamatkan Bangsa dari tangan politikus-politikus busuk yang kini tak segan-segan merangkul kaum radikalis itu sendiri sebagai pemecah belah bangsa. Mari bersama polri kita runtuhkan skenario besar disintegrasi radikalisme dan anti keragaman tersebut. Sebab yang kita tumpas saat ini adalah bukan agamanya bukan pula sukunya bukan juga rasnya serta golongannya akan tetapi saat ini kita sedang menumpas radikalisme yang sedang menggerogoti rasa nasionalisme dihati para pemberontak tersebut yang secara berazaskan pola tuna adab alias tak beradab dan biadab.
Selamat bertugas Jenderal, semoga amanah.
Salam hormat !
Mario Oktavianus Sinaga.(RADARMEDAN.COM)
TAG : tokoh