RADARMEDAN.COM, LABUHANBATU - Luapan air Sungai Bilah yang mengakibatkan banjir dibeberapa wilayah di Kabupaten Labuhanbatu, juga merendam lokasi perumahan karyawan milik perusahaan PT Sembada Sennah Maju (SSM), di Desa Perkebunan Sennah Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
Pantauan wartawan dilokasi, banjir merendam puluhan rumah karyawan dengan ketinggian air mencapai 30 - 50 centimeter, Sabtu (2/9/2023).
Meski dalam kondisi banjir, PT Sembada Sennah Maju tetap mempekerjakan karyawan tanpa memikirkan resiko yang dapat mengancam keselamatan kerja dan terkena wabah penyakit.
Salah seorang karyawan yang enggan identitasnya ditulis, kepada sejumlah wartawan mengatakan empat hari lamanya banjir telah menggenangi rumah dan lahan perkebunan perusahaan, dia dan karyawan pemanen lainnya masih tetap bekerja seperti biasa.
Ia juga mengaku, penyebab banjir yang menggenangi lahan perusahaan Evans Grup itu akibat benteng yang terletak di C14 jebol, hingga debit air yang besar dari Sungai Bilah meluap ke areal lahan perkebunan dan rumah karyawan.
“Benteng di C14 jebol,” ungkap karyawan pemanen yang mengaku bekerja sejak tahun 2008.
Saat disinggung terkait bantuan yang diberikan oleh perusahaan selama banjir, sumber mengaku hanya diberikan dua batang kayu broti oleh perusahaan.
"Cuma diberikan 2 batang kayu broti itu bang, sama ban, buat ganjal kulkas atau apalah nanti" kata sumber sembari menunjuk kearah 2 batang kayu yang tersandar di dinding rumah.
Manager PT Sembada Sennah Maju Rafael Banjarnahor, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp hingga berita ini dikirim ke redaksi belum bersedia memberikan tanggapan, meskipun selulernya dalam kondisi online.
Sementara Kepala Desa Perkebunan Sennah Sagino, ketika dihubungi membenarkan jika desanya saat ini tengah dilanda banjir.
"Perumahan karyawan di Dusun Pondok Sennah yang berjumlah 106 kepala keluarga (KK) dan 94 KK di Dusun Negeri Baru, semuanya terkena banjir" pungkas Sagino dari balik seluler. (BS)/PE
TAG : labuhan-batu