RADAR MEDAN.COM, TAPANULI UTARA - Setelah memberikan penghiburan kepada para korban di Pahae Julu, Pangdam I/BB Mayjend TNI MS Fadhillah dan Kapoldasu Irjen Pol Drs Martuani Sormin Siregar M.SiKunjungan Kerja dilanjutkan dengan mengadakan pertemuan bersama seluruh jajaran Kodim 0210/TU dan Polres Tapanuli Utara bertempat di markas Konpi Senapan A Lapo Gambiri, Desa Parbubu Dolok, Tarutung (Minggu, 01/03).
Pertemuan ini dihadiri Danrem 023/KS Kolonel Inf Tri Saktiyono, Kapolres Taput Horas M Silaen, Dandim 0210/TU Rony Agus Widodo, Bupati Taput yang diwakili Asisten II Osmar Silalahi.
Dalam arahan Pangdam I/BB dihadapan jajaran dari kedua Institusi Pemerintah tersebut, berharap seluruh jajaran semakin kompak, mampu bersinergi demi kesatuan Negara Republik Indonesia dan juga mengungkapkan ada perasaan sedih, marah, kecewa atas kejadian yang lalu namun sekarang berubah menjadi rasa bahagia karena mudah-mudahan kedepannya semakin menemukan titik terang.
"Saya mohon maaf kepada seluruh jajaran dan masyarakat. Ga ada benarnya atas kejadian tersebut karena tugas utama kita adalah untuk menjaga keamanan negeri ini, tidak boleh ada benturan. Kejadian kemaren sangat memalukan, ga boleh terjadi lagi apapun alasannya. Tugas kita menjaga Merah Putih, mari bergandengan tangan membangun negri ini. Luka ini akan sangat sulit disembuhkan karena seharusnya tidak boleh terjadi," tegas Pangdam.
"Danki dan anggota yang terlibat harus diproses sesuai ketentuan. Pimpinan kita Panglima TNI dan Kapolri selalu bersinergi.
Pakailah ilmu padi, jangan tong kosong nyaring bunyinya.Pakai mata dan hati, jangan memperbaiki kondisi yang salah dengan emosi karena hasilnya pasti tidak akan baik," ucap Mayjend TNI MS Fadhillah.
Selanjutnya, dalam arahan Kapoldasu berkisah pengalaman sebagai anak desa dan juga tentang pengalamannya sewaktu memimpin Polda Papua bagaimana TNI dan Polri mampu saling membantu agar tercapai tugas pengamanan menjaga NKRI.
"Hanya TNI dan Polri yang paling terdepan dalam menjaga Negara kita ini. Jangan sampai ada salah pengertian hanya karena salah komunikasi.
Peristiwa ini tidak boleh terulang lagi. Kami berdua datang ke sini untuk menghapuskan air mata duka dan menghilangkan dendam, merajut kebersamaan TNI-Polri. Tetap optimis, biarlah Tuhan yang mengatur kehidupan kita," ujar Jenderal bintang 2 tersebut yang merupakan putra Taput asal Pangaribuan.
Kapoldasu juga berpesan agar semua yang hadir turut memerangi narkotika, dan jangan berpangku tangan. "Kita nyatakan perang terhadap narkotika demi penyelamat generasi muda, dimulai dari rumah kita masing-masing," akhir arahan Kapoldasu yang dilanjutkan ramah tamah. (Rio-RM)/PE/red
TAG : tapanuli,sumut