Kisah Inspiratif Mahasiswa Berprestasi Antara Akademik, Penelitian, Sosial dan Giat Internasional
Oleh : Radar Medan | 10 Nov 2025, 20:41:53 WIB | 👁 299 Lihat Sekitar Kita
Keterangan Gambar : Helen, alumni Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU)(Ist)
RADARMEDAN.COM - Bagi sebagian mahasiswa, menjalani perkuliahan bukan sekadar menghadiri kelas dan mengerjakan tugas, melainkan juga perjuangan untuk menemukan keseimbangan antara prestasi akademik, penelitian, aktivitas sosial, serta pengalaman global. Hal inilah yang berhasil dibuktikan oleh Helen, alumni Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara (USU), yang kini dikenal sebagai sosok inspiratif karena kemampuannya mengatur waktu, menjaga komitmen, dan berani melangkah keluar dari zona nyaman.
Helen bukanlah mahasiswa yang sejak awal tampil menonjol di hadapan banyak orang. Ia justru mengaku bahwa dirinya dulu cenderung introvert dan lebih suka menghabiskan waktu dengan buku serta belajar. Namun, dunia kampus pelan-pelan mengajarkannya bahwa potensi diri tidak akan tumbuh jika seseorang terus bersembunyi di balik rasa nyaman. Ia mulai memahami bahwa perkembangan sejati datang ketika seseorang berani mencoba hal-hal baru dan menghadapi ketidakpastian.
“Awalnya aku ikut lomba dan volunteer karena ingin menambah pengalaman dan mengisi CV. Tapi lama-lama aku sadar, semua kegiatan itu justru membuatku belajar banyak hal baru, tentang kerja sama, kepemimpinan, komunikasi, dan kepekaan sosial,” ungkapnya.
Langkah kecil itu menjadi titik awal perjalanan luar biasa bagi Helen. Ia mulai menantang dirinya untuk aktif di berbagai bidang. Di tengah padatnya jadwal kuliah farmasi yang terkenal berat, Helen tetap berhasil mempertahankan prestasi akademiknya. Ia juga mulai terlibat dalam penelitian ilmiah bersama dosen dan rekan mahasiswa lain. Beberapa hasil risetnya membahas topik inovatif di bidang farmasi klinis dan bahan alam, yang kemudian dipresentasikan dalam konferensi ilmiah. Bahkan, beberapa di antaranya berhasil dimuat di jurnal terindeks Scopus, pencapaian yang tidak mudah bagi mahasiswa.
Menurut Helen, penelitian bukan sekadar kewajiban akademik, melainkan wadah untuk mengasah logika, rasa ingin tahu, dan kemampuan berpikir kritis.
“Dari penelitian, aku belajar bahwa setiap data punya cerita, dan setiap hasil eksperimen bisa menjadi solusi nyata untuk masyarakat. Itulah yang membuatku semakin jatuh cinta pada dunia riset,” tuturnya.
Namun, kesibukan akademik tidak membuatnya melupakan pentingnya kontribusi sosial. Helen juga aktif sebagai volunteer di berbagai kegiatan kemanusiaan, mulai dari edukasi kesehatan hingga program sosial masyarakat. Ia pernah terlibat dalam kegiatan penyuluhan tentang penggunaan obat yang rasional di daerah pinggiran kota Medan. Bagi Helen, kegiatan sosial semacam ini mengingatkannya bahwa ilmu yang dimiliki harus kembali ke masyarakat, bukan hanya berhenti di ruang laboratorium.
Tak berhenti sampai di situ, semangat belajarnya membawa Helen menembus program pertukaran pelajar ke Korea Selatan. Program tersebut menjadi salah satu pengalaman paling berharga dalam hidupnya. Selama tiga bulan, Helen harus beradaptasi dengan budaya baru, gaya belajar yang berbeda, serta tantangan komunikasi dalam bahasa Inggris setiap hari. Ia juga tetap menjalankan penelitian di laboratorium universitas mitra selama mengikuti program tersebut.
“Program exchange itu benar-benar membuka pikiranku. Aku belajar banyak hal, mulai dari disiplin waktu, cara berpikir ilmiah yang sistematis, sampai pentingnya membangun jejaring internasional. Aku sadar bahwa mahasiswa Indonesia punya potensi besar untuk bersaing secara global, asalkan mau berusaha dan tidak cepat menyerah,” ceritanya.
Helen mengakui bahwa perjalanan itu tidak selalu mudah. Ada kalanya ia merasa kewalahan, terutama ketika harus menyeimbangkan tugas kuliah, penelitian, kegiatan sosial, dan program internasional. Namun, ia menemukan bahwa kunci dari semuanya adalah manajemen waktu, prioritas yang jelas, dan niat yang kuat untuk terus berkembang. Ia belajar untuk tidak menunda pekerjaan, membuat jadwal harian yang realistis, dan tetap memberikan waktu untuk istirahat agar tidak mengalami kelelahan mental.
Menurut Helen, menjadi mahasiswa berprestasi bukan berarti harus sempurna di semua bidang, melainkan mampu menjaga keseimbangan dan konsisten terhadap tujuan. “Kuncinya bukan di seberapa banyak kegiatan yang kita ikuti, tapi bagaimana setiap hal yang kita jalani bisa memberi nilai tambah untuk diri sendiri dan orang lain,” ujarnya.
Salah satu prinsip yang selalu dipegangnya adalah bahwa kesuksesan sejati tidak datang secara instan. Dibutuhkan proses panjang, ketekunan, dan kemauan untuk belajar dari setiap pengalaman. Helen menekankan bahwa kegagalan pun adalah bagian dari pelajaran yang berharga.
“Aku pernah gagal beberapa kali, tetapi dari situ aku belajar untuk tidak berhenti mencoba. Setiap kegagalan justru membentukku jadi pribadi yang lebih kuat,” tambahnya.
Kini, setelah resmi menyelesaikan studi di Fakultas Farmasi USU, Helen menjadi sosok yang banyak dijadikan panutan oleh mahasiswa lain. Ia aktif membagikan pengalamannya dalam berbagai seminar dan kegiatan kampus, terutama mengenai pentingnya pengembangan diri dan keseimbangan hidup akademik. Ia juga terus berkontribusi di dunia penelitian dan bercita-cita untuk melanjutkan studi ke jenjang magister agar bisa berkarier sebagai peneliti sekaligus dosen.
Bagi Helen, perjalanan sebagai mahasiswa bukan hanya tentang mengejar nilai tinggi atau sertifikat prestasi, tetapi tentang bagaimana seseorang tumbuh menjadi individu yang sadar akan potensi dan tanggung jawabnya.
“Kita tidak bisa hanya pintar di atas kertas. Dunia membutuhkan orang yang mampu berpikir kritis, bekerja sama, dan berempati. Itulah bentuk kecerdasan yang sesungguhnya,” ujarnya menutup pembicaraan.
Kisah Helen menjadi pengingat bagi mahasiswa lain bahwa keberhasilan tidak lahir dari kepintaran semata, tetapi juga dari keberanian, konsistensi, dan kemampuan menjaga keseimbangan dalam hidup. Dunia akademik, penelitian, kegiatan sosial, dan pengalaman internasional bukanlah hal yang saling bertentangan, semuanya justru saling melengkapi untuk membentuk pribadi yang utuh.
Perjalanan Helen membuktikan bahwa batas antara belajar, meneliti, dan berkontribusi di tingkat global hanyalah soal keberanian mengambil langkah pertama. Karena pada akhirnya, prestasi terbaik bukan hanya tentang menjadi yang paling hebat, tetapi tentang menjadi versi terbaik dari diri sendiri, seorang pelajar yang tumbuh dengan hati, berkontribusi dengan ilmu, dan menginspirasi dengan tindakan.(r/LP/pe)
RADARMEDAN.COM - Walikota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas angkat bicara terkait dana bantuan dari Bank Dunia sebesar Rp 1,5 triliun untuk program pengendalian banjir di Kota Medan. Ia membantah bahwa Pemerintah Kota (Pemko) Medan mengelola dana batuan tersebut.
Rico menjelaskan bahwa realisasi dana bantuan tersebut, mengelola adalah Balai . . .
RADARMEDAN.COM - Polda Sumatera Utara merilis perkembangan terbaru penanganan bencana alam di wilayah Sumut sejak 24 hingga 29 November 2025. Hingga pukul 09.00 WIB, tercatat 488 kejadian bencana alam meliputi tanah longsor, banjir, pohon tumbang, dan angin puting beliung yang tersebar di 21 wilayah hukum Polres jajaran.
Update Ddata terbaru, . . .
Tulisan Kiriman Hanina Afifah, Mahasiswi Ilmu Komunikasi USU
RADARMEDAN.COM - Bagi sebagian orang, bahkan mungkin Anda salah satunya, olahan herbal sering terdengar meragukan dalam mendukung pemulihan kesehatan. Namun, Michael Aditya (32) membuktikan lewat kisahnya. Tak pernah sebelumnya terlintas di benak pria asal Surabaya ini, . . .
RADARMEDAN.COM – Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak dalam temu pers memberi penjelaskan kepada wartawan bahwa kasus pembakaran rumah seorang Hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan di Komplek Taman Harapan Indah, Blok D No. 25, dipastikan merupakan aksi pembakaran berencana oleh mantan sopir korban. Hal itu disampaikan dalam . . .
RADARMEDAN.COM - Dalam era informasi yang berkembang sangat cepat dan luas, pejabat negara maupun swasta diingatkan untuk lebih selektif dalam memilih media yang dijadikan sumber informasi. Penting bagi pejabat negara untuk mengenali media dan jurnalis yang kredibel agar informasi yang diterima maupun disebarkan dapat . . .
RADARMEDAN.COM - Persaingan media online di Sumatera Utara kian dinamis. Berdasarkan hasil penelusuran dan pemeringkatan yang dilakukan hari ini (3/11/2025), tercatat 30 media online berkantor di Provinsi Sumatera Utara menjadi yang paling banyak dikunjungi pembaca sepanjang tahun 2025.
Dalam daftar tersebut, Tribun-Medan.com masih menempati . . .
RADARMEDAN.COM, BINJAI – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menemui Sopian Daulai Nadeak, guru SMK Negeri 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, yang dilaporkan orang tua siswa ke polisi. Pertemuan berlangsung di rumah Sopian, di Binjai, Jumat (31/10/2025). Dalam kesempatan itu, Bobby menyampaikan harapannya agar . . .
RADARMEDAN.COM - Maxus Indonesia resmi meluncur di Medan melalui pameran dan konferensi pers yang digelar di Sun Plaza Mall, Jumat 31/10/2025. Pameran produk ini berlangsung hingga 2 November 2025 dan menjadi langkah perusahaan dalam memperluas jejaknya di wilayah Sumatera Utara, sekaligus menegaskan komitmen mendukung program kendaraan . . .
RADARMEDAN.COM - Sebanyak 53 orang Pejabat Fungsional diambil sumpah janji dan dilantik oleh Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas di ruang rapat III, Balai Kota, Rabu (22/10/25).
Para Pejabat Fungsional ini berasal dari berbagai perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan.
Pelantikan dan pengambilan sumpah/ Janji Pejabat Fungsional . . .
RADARMEDAN.COM - Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Wisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., resmi melantik Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Dr. Jean Calvijn Simanjuntak sebagai Kapolrestabes Medan.
Upacara serah terima jabatan (Sertijab) berlangsung di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Kelurahan Sidorame Barat I, Kecamatan Medan Perjuangan, . . .