Keterangan Gambar : Maneger PT Bilah Platindo, Rinto Sidabutar (Foto : HO)
RADARMEDAN.COM, LABUHANBATU - Sikap pemimpin yang tidak bertanggungjawab telah ditunjukkan oleh Maneger PT Bilah Platindo, Rinto Sidabutar. Pasalnya, saat awak media melakukan konfirmasi perihal pencemaran lingkungan akibat batang sawit yang dikubur di dalam parit hingga mencemari anak Sungai Kalundang, Rinto Sidabutar bungkam dan langsung melakukan pemblokiran terhadap nomor kontak wartawan.
Saat wartawan mencoba melakukan konfirmasi melalui nomor yang berbeda, notifikasi sempat tersambung, namun tidak berapa lama, Rinto Sidabutar langsung melakukan pemblokiran.
Menanggapi sikap Maneger tersebut, rekan sesama wartawan Fikri Andika, sangat menyayangkan sikap Maneger PT Bilah Platindo Rinto Sidabutar, yang diduga melakukan pemblokiran nomor WhatsApp (Wa) wartawan yang hendak melakukan konfirmasi.
Sebab menurut wartawan media online itu, harusnya seorang pimpinan bisa kooperatif dan menghargai tugas seorang jurnalis guna perimbangan berita.
"Memang itu hak beliau, tapi hendaknya ditanggapi saja meskipun beritanya benar atau tidak. Sebab, tujuan konfirmasi itu untuk perimbangan pemberitaan," sebut Fikri, saat dimintai tanggapan, Selasa (25/7/2023).
Menurut mantan akfivis itu, seharusnya seorang pemimpin bisa menjalin komunikasi yang baik kepada wartawan, agar pemberitaan yang menjadi perbicangan publik tidak menjadi keliru, jangan tunjukan sikap seperti alergi kepada wartawan.
"Kalau tidak mau dikonfirmasi jangan jadi Manager," tegasnya.
Sebelumnya, Maneger PT Bilah Platindo Rinto Sidabutar, dikonfirmasi Sabtu (22/7/2023), terkait kedatangan tim auditor RSPO yang tidak melibatkan Kepala Desa Kampung Bilah sebagai desa tetangga, disebut ikut terimbas pencemaran lingkungan saat perusahaan melakukan replanting.
Dimana saat replanting, pohon sawit yang dicincang lalu dikubur di dalam parit yang alirannya menuju anak Sungai Kalundang, sehingga warga tidak dapat memanfaatkan anak Sungai Kalundang guna memenuhi kebutuhan, karena sudah tercemar
Namun hingga Senin (24/7/2023), Manager perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) itu belum bersedia membalas konfirmasi, justru lebih memilih memblokir dua nomor kontak milik wartawan. (BS)/PE
TAG : labuhan-batu