Keterangan Gambar : foto: internet
RADARMEDAN.COM - Adanya wabah virus Covid-19 (Korona, red) tentunya bukan kehendak kita semua, untuk memutus mata rantai penyebaran pemerintah menyerukan untuk bekerja dirumah dan anak sekolah belajar dirumah dengan sistem online. Hal ini tentu tidak mudah untuk dilaksanakan oleh semua orang terutama bagi masyarakat yang penghasilannya harian.
Salahsatu warga Medan, Ismail mengaku imbauan pemerintah untuk berdiam dirumah memang bagus namun tidak memberikan solusi baginya dan keluarganya. Pasalnya jika tidak bekerja sebagai pedagang asongan anak istrinya akan mengalami kelaparan, tentunya tidak mudah untuk mengikuti imbauan pemerintah itu.
"Pernahkah pemerintah memperhatikan kami masyarakat dibawah ini?. Kalau hanya untuk mengimbau jangan keluar rumah mungkin bisa saja kami lakukan tapi bagaimana makan anak istri saya. Apakah pernah dipikirkan oleh pemerintah?. Ini tidak lah mudah untuk dilaksanakan, tanpa ada peran dari pemerintah itu sendiri," kata Ismail kepada RADARMEDAN.COM, Senin (23/3/2020).
Ismail juga mengeluhkan, solusi dari pemerintah untuk tidak keluar rumah jika memiliki kebutuhan hidup dan makanan yang cukup mungkin bisa dilaksanakan dengan baik. Namun sampai saat ini belum ada sedikitpun bantuan pemerintah bentuk makanan dan transportasi gratis mambawa masyarakat jika ada yang sakit.
"Kami masyarakat kecil yang tidak memiliki tabungan dan biaya hidup sehari-hari kami peroleh dengan bekerja. Tanpa bekerja anak istri tidak makan sama saja membunuh mereka secara perlahan-lahan. Kami tahu imbauan pemerintah melalui pengeras suara itu namun makan kami apa? inilah yang membuat kita nekat tetap keluar rumah untuk mencari nafkah," katanya.
Sementara salahsatu warga lainnya, Edy yang berprofesi sebagai ojek online ini mengaku akan menempuh resiko apapun demi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Selain masih memikirkan cicilan sepeda motornya tentu tanpa bekerja tidak ada pemasukan secara otomatis makan anak dan istrinya akan terancam.
"Imbauan apapun itu selagi makanan dirumah tidak ada bagaimana kami mau mengikuti kemauan pemerintah?. Kami sadar akan resiko itu setiap hari membonceng orang yang terpapar atau tidak tetap saja kita lakukan demi makan anak dan istri dirumah,"ungkapnya.
Selain masalah untuk imbauan dirumah yang menurut warga bukan merupakan solusi saat ini, warga lainnya, Tony mengaku program pemerintah terutama meliburkan anak sekolah dan belajar dengan sistem online belum bisa maksimal. Apalagi ketika libur nantinya diperpanjang tentunya pemerintah harus bisa memberikan solusi belajar jarak jauh atau dengan sistem online.
"Belum lagi masalah belajar jarak jauh, untuk beli pulsa saja kita kadang mau habis masa berlaku baru beli pulsa. Ditambah lagi belum tentu semua masyarakat memiliki laptop atau telepon android yang bisa mengakses internet. Untuk cari makan sehari-hari saja kita masih susah," ujarnya.(Ron/red)
TAG : virus-corona,sekitar-kita,ekonomi