RADARMEDAN.COM, LABUHANBATU- "Calon guru penggerak harus dapat meningkatkan kompetensi dalam mengelola pembelajaran yang berpihak pada murid dan dapat menciptakan murid-murid yang memiliki karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila," ucap Bupati Labuhanbatu Erik Adtrada Ritonga, ketika memberikan bimbingan dan arahan pada acara Festival Hasil Belajar Lokakarya 7 Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan ke 3 Kabupaten Labuhanbatu, di Seroja Ballroom Suzuya Hotel Rantauprapat, Sabtu (14/5/2022).
Festival panen hasil belajar merupakan tema dari lokakarya 7, pada pendidikan guru penggerak. Pendidikan Guru Penggerak yang diselengarakan oleh Kemendikbud Ristek merupakan sebuah pendidikan bagi guru yang berorientasi pada perubahan atau transformasi pendidikan.
Dijelaskan Bupati, pada lokakarya 7 ini, CGP harus membagikan berbagai aksi nyata dan program-program yang sudah dilaksanakan selama kurang lebih 7 bulan mengikuti Pendidikan Guru Penggerak. Hal tersebut dimaksudkan untuk melihat perubahan positif yang sudah dirasakan di sekolah CGP.
Perubahan positif di lingkungan belajar sekolah merupakan tanda keberhasilan dari program Pendidikan Guru Penggerak serta kerjasama berbagai pihak.
"Seorang CGP harus mampu membawa perubahan baik, tidak hanya untuk dirinya dan kelasnya saja, tetapi juga harus berdampak bagi keseluruhan lingkungan belajar di sekolah yang tentu saja mencakup siswa, rekan sejawat, kepala sekolah, komunitas, praktisi, dan ekosistem belajar di sekolah, " jelas Bupati.
Disisi yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Labuhanbatu Asrol Aziz Lubis, menyampaikan, lokakarya merupakan agenda rutin atau bulanan dari program pendidikan guru penggerak, namun lokakarya 7 merupakan momen istimewa dikarenakan pada kegiatan ini seluruh calon guru penggerak akan menggelar produk aksi nyata mereka atau hasil praktik baik, yang mereka lakukan selama 7 bulan mengikuti pendidikan guru penggerak.
Dijelaskan Asrol, pendidikan guru penggerak atau PGP adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru-guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi dan pendampingan selama 9 bulan bagi calon guru penggerak.
Adapun program sekolah penggerak menurut Kadisdik Labuhanbatu program sekolah penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik. Yang mencakup kompetensi dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul. Program sekolah penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program sekolah penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri atau swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak satu sampai dua tahap lebih maju.
"Di tahun 2021 sebanyak 71 orang guru di Labuhanbatu mendapatkan kesempatan mengikuti pendidikan guru penggerak angkatan 3 yang didampingi oleh 16 orang pengajar praktik. Di tahun 2022 Labuhanbatu kembali menerima program pendidikan guru penggerak angkatan 7 dan sekitar 350 guru Labuhanbatu sedang dalam proses mengikuti seleksi tahap pertama. Pada tahun 2022 ini Labuhanbatu kembali mendapat kesempatan mengikuti program sekolah penggerak angkatan 3 titik saat ini terdapat 35 kepala sekolah yang lulus seleksi tahap 1 dan sedang mengikuti proses seleksi tahap 2," sebut Asrul Azis.
Sehingga dengan adanya program guru penggerak di daerah ini mampu meningkatkan kompetensi atau kemampuan guru dalam mengelola pelajaran yang berpihak pada murid. (BS/PR )
TAG : labuhan-batu