RADARMEDAN.COM, HUMBAHAS - Film Colosal Batak yang diproduksi oleh Yayasan Pendidikan Kemajuan Bangsa yang beralamat di Medan Amplas yang dimana di Ketuai oleh Trinov Fernando Sianturi SH yang juga seorang pengacara dari Medan membuat film ini "SIMATANIARI" yang di sutradarai oleh Trinov Fernando Sianturi sendiri.
Film ini merupakan kisah nyata yg menceritakan sejarah dari Salah satu Leluhur marga batak yaitu RAJA SIANTURI yang memiliki dua anak yaitu Simangonding dan Simataniari.
Sesuai dengan judul film ini yaitu "SIMATANIARI" maka tentunya menceritakan tentang sejarah dan perjalanan hidup Simataniari itu sendiri beserta dengan keturunan-keturunannya yaitu Baginda Malim, Tunggul Nidolok, Datu Ronggur, Namora Sualon, Namora Mandailing, Guru Talas, Guru Mangindangi , Datu Pejel dan juga Alogo laut.
Film ini akan di tayang di CGV Cinema di beberapa kota besar seperti Medan, Jakarta , Bekasi dan Bandung.
Film"SIMATANIARI" juga telah di respond dengan baik Ketum Pemuda Batak Bersatu (PBB), Lambok Fernando Sihombing S.Pd dan siap didukung penuh dalam pendistribusian tiket bioskopnya.
"Kelebihan dalam film ini juga yaitu 70% para pemain filmnya adalah anak muda dan orang tua yang tinggal di kecamatan paranginan kabupaten Humbahas dan kecamatan Muara kab.Taput" tutur Trinov kepada Wartawan RADAR saat dijumpai di lokasi shooting (26/022021).
Film ini dipersembahkan untuk seluruh masyarakat indonesia yg rindu dan cita akan budaya yg ada di indonesia khususnya budaya batak.
"Lokasi shooting film ini sengaja banyak dilaksanakan di daerah Muara, Paranginan dan Balige dengan tujuan untuk memperkenal objek wisata yang ada di sekitarnya," tambahnya.
Trinov juga menambahkan, film ini sengaja kita buat dengan tujuan utama agar generasi muda tidak melupakan sejarah hidup para leluhurnya dan juga tidak melupakan bona pasogitnya atau darimana mereka berasal.
"Semoga film ini dapat diterima oleh masyarakat luas umumnya Bangsa Indonesia yang mencintai sejarah dan budaya, terkhusus mereka yang keturunan Batak" ucap Trinov mengakhiri.
( Chandra Simatupang )/PE
TAG : tapanuli,budaya,parawisata,sejarah,film,hiburan