Keterangan Gambar : Walikota Medan Bobby Nasution saat wawancara door stop oleh sejumlah wartawan
RADARMEDAN.COM - Setelah 100 hari kepemimpinannya sebagai Walikota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution SE MM mengakui masih banyak yang perlu dilakukan. Sebab, sejak awal sudah disampaikan, dirinya bersama Wakil Walikota Medan H Aulia Rachman SE tidak ada spesifik khusus untuk target 100 hari harus mencapai apa saja. Hal itu karena program yang dibuat untuk 1 periode, bukan pertiga bulan.
Meski demikian, lanjut Bobby Nasution, dari tiga bulan atau 100 hari kepemimpinannya, progress program dari satu periode ini dapat dilihat dan dirasakan manfaatnya. Ditambah lagi, Bobby Nasution juga sudah meluncurkan lima program prioritas utama.
“Untuk mencapai kelima program prioritas ini, kita membuthkan dukungan pendapatan asli daerah (PAD). Oleh karenanya, kita harus melakukan perbaikan sekaligus menutup kebocoran PAD. Gambaran dan rangkaiannya sudah kita lihat. Mudah-mudahan dengan dukungan dan bantuan seluruh stakeholder dan forkopimda di Kota Medan, bisa tercapai,” kata Wali Kota Medan ketika door stop dengan wartawan di Balai Kota Medan usai menghadiri Sidang Paripurna DPRD Medan, Senin (7/6).
Selanjutnya, menyikapi banyaknya keluhan terkait Perwal No.17/2021 tentang Pemberian Dana Jasa Pelayanan Kepada Warga Pelayan Masyarakat yang ditafsirkan bahwa Pemko Medan tidak akan memberikan bantuan kepada pelayan masyarakat yang berusia di atas 60 tahun, Bobby Nasution pun langsung meluruskannya.
“Itu tidak benar, maksudnya tidak seperti itu. Sebagai contoh penggali kubur, masa penggali kubur usianya di atas 60 tahun. Ini bagaimana efektifitas dari beberapa program yang ada di Pemko Medan bisa berjalan. Kemudian, maghrib mengaji, usianya tidak dari 60 tahun lagi, itu sebenarnya perpanjangan dari Perwal yang sudah ada,” jelasnya.
Selanjutnya, mengenai e-parking, Bobby Nasution mengungkapkan, selain kawasan Kesawan, mudah-mudah Pemko Medan akan menambah ruas jalan lainnya untuk diterapkan e-parking. Dalam penerapan e-parking tersebut, jelasnya, Pemko Medan tidak hanya melibatkan satu perbankan saja, melainkan banyak perbankan, sehingga memudahkan masyarakat untuk menggunakannya.
“ Masyarakat bisa menggunakan banyak perbankan, sebab kita tidak mengarahkan kepada satu pengguna jasa saja. Kalau hari ini kan masih ada keterbatasan, sistemnya yang akan kita perbaharui. Mudah-mudah nanti semua bisa menggunakan barcode dan e-money,” paparnya.
Dalam door stop tersebut, Bobby Nasution juga menerangkan, Pemko Medan saat ini terus menerus melakukan berbagai upaya agar penyebaran Covid-19 dapat menurun. Dikatakannya, rencana pembelajaran tatap muka yang akan dilakukan bukan sekedar coba-coba.
“Kita akan melihat apa yang sudah dilakukan dan efeknya seperti apa. Penerapan pembelajaran tatap muka seperti yang dahulu, mungkin tidak 100 persen langsung hadir. Mungkin beberapa persen dulu yang hadir, sistemnya seperti apa dan akan terus kita lihat penerapannya seperti apa yang lebih baik,” terangnya.(rls/PR)
TAG : medan