Keterangan Gambar : Bupati Pakpakbharat Franc Bernhard saat mengikuti Rapat virtual dengan Presiden RI Joko Widodo
RADARMEDAN.COM - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh kepala daerah di Indonesia untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan Covid-19 usai Lebaran Idul Fitri.
“Meskipun kita telah mengeluarkan kebijakan larangan mudik, tadi pagi saya mendapatkan data, terdapat sekitar 1,5 juta orang yang mudik dalam kurun waktu 6 sampai 17 Mei,” ucap Presiden saat memberikan pengarahan kepada kepala daerah seluruh Indonesia secara virtual, Senin (17/5).
Presiden berharap, kasus aktif Covid-19 pascalebaran tahun ini tidak sebesar tahun lalu. Dikatakannya, saat ini sudah terjadi penurunan kasus aktif. Pada 5 Februari 2021 lalu jumlah kasus aktif sebanyak 176 ribu dan sekarang telah turun menjadi 90.800. “Ini yang harus kita tekan, agar semakin turun dan turun. Harus ada konsistensi dan ketahanan,” pesan Presiden.
Dalam arahannya, Presiden juga menyebutkan 15 provinsi yang mengalami tren kenaikan kasus Covid-19. Kelimabelas provinsi itu adalah Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Jambi, Babel, DKI Jakarta, Maluku, Banten, NTB, Malut, Kalteng, Sulteng, Sulsel, dan Gorontalo.
Presiden juga memaparkan data tentang Bed Occupancy Ratio (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit. Secara nasional, terang Presiden, BOR saat ini di posisi yang baik, yaitu 29 persen.
“Tapi ada beberapa provinsi yang di atas 29 persen dan ada yang masih di atas 50 persen. Tolong semua gubernur, bupati, wali kota, tahu angka-angka ini. Tiga provinsi hati-hati, Sumut BOR-nya 58 persen, Kepri BOR-nya 53 persen, dan Riau BOR-nya 52 persen,” ungkap Presiden.
Presiden juga mengingatkan tentang penerapan 3T (testing, tracing, dan treatment) yang merupakan indikator kapasitas respon. Disebutkannya, semakin banyak testing semakin baik. Hal yang ditekankan Presiden adalah tracing dengan kriteria kontak 15 menit dalam jarak 1 meter.
“Ini hati-hati. Kalau ada satu orang yang positif, harus dilacak betul, dia kontak dengan orang lain lebih dari 15 menit dan jarak minimal 1 meter. Harus dicek betul,” tegas Presiden mengingatkan agar kepala daerah juga hati-hati terhadap varian baru Covid-19.
Dalam arahannya, Presiden juga menekankan tentang perekonomian. Presiden mengatakan, seluruh kepala daerah memiliki tanggung jawab yang sama dalam menaikkan pertumbuhan ekonomi nasional. Ditegaskannya, target pertumbuhan ekonomi pada kwartal kedua tahun ini harus di atas 7 persen.
“Indikasi ke arah sana ada. Tergantung kerja keras kita bersama,” sebut Presiden.
Sementara itu Bupati Pakpak Bharat Franc Bernhard Tumanggor bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah lainnya mengikuti acara ini di Balai Sada Arih, Kompleks Kantor Bupati Pakpak Bharat melalui aplikasi zoom meeting. Wakil Bupati H Mutsyuhito Solin, Dr, M.Pd, Sekretaris Daerah Sahat Banurea, S.Sos, M.Si serta beberapa Pimpinan Organisasi Pimpinan Daerah lainnya turut serta menghadiri acara ini di Balai Sada Arih.
Franc Bernhard Tumanggor usai mengikuti acara berpesan kepada segenap jajarannya supaya mengikuti arahan Preisden RI.
"Arahan dan petunjuk dari Bapak Presiden supaya kita pedomani kedepannya, khususnya dalam hal penanganan covid dan juga pembangunan ekonomi kita,"ungkap Franc Bernhard di lokasi acara. (tim/PR)
TAG : pakpak-bharat,nasional