RADARMEDAN.COM - Pemko Medan mulai melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi murid SMP, Senin (11/10). Untuk memastikan pelaksanaannya berjalan baik dan sesuai ketentuan, Wali Kota Medan Bobby Nasution pun langsung melakukan peninjauan. Sekolah yang ditinjau pada hari pertama PTM itu adalah SMP Negeri 3, Jalan Pelajar Timur, Kecamatan Medan Kota.
Didampingi Pelaksana tugas (Plt) Kadis Pendidikan Topan OP Ginting, Wali Kota memerhatikan secara rinci penerapan protokol kesehatan dan petunjuk teknis yang telah ditetapkan dalam PTM. Mulai dari fasilitas cuci tangan, pengukuran suhu tubuh, sampai dengan jumlah siswa dalam setiap rombongan belajar.
Saat ditemui wartawan Bobby Nasution menerangkan, pada hari ini semua SMP sudah diperbolehkan menerapkan PTM, namun dengan memakai skema hibrid. Murid yang tidak datang ke sekolah tetap mengikuti pelajaran secara dalam jaringan (daring) bersamaan dengan murid yang mengikuti PTM di kelas.
"Dalam PTM ini, satu kelas hanya 10 anak dan semua sudah divaksin. Anak yang belum divaksin itu umurnya di bawah 12 tahun, untuk SMP rata-rata itu yang kelas VII yang belum divaksin. Sedangkan Kelas VIII dan IX rata-rata sudah divaksin, karena umurnya sudah mencapai 12 tahun ke atas," terang Bobby Nasution.
Bobby Nasution menyebutkan, memang tidak ada aturan yang melarang murid yang belum divaksin mengkuti PTM. Namun, lanjutnya, di hari-hari pertama, Pemko Medan mengusahakan, menganjurkan, dan mengoptimalkan agar murid yang mengikuti PTM ini semua sudah divaksin.
Di sekolah, lanjut Bobby Nasution, juga ada Satgas Covid-19 yang harus tetap berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 Kecamatan setempat. Jika ada murid yang mengalami gejala sakit, pihak sekolah harus langsung memanggil pihak Puskesmas terdekat.
Bobby Nasution mengatakan, setiap murid yang mengikuti PTM ini membawa surat izin dari orang tuanya.
"Kalau orang tua tidak berkenan anaknya mengikuti PTM, silakan anaknya mengikutinya secara dalam jaringan bersamaan waktunya dengan teman-temannya yang belajar secara tatap muka," ungkap Bobby Nasution.
Dalam peninjauan itu, Bobby Nasution memasuki kelas dan berdialog dengan siswa dan guru yang mengikuti PTM pada hari itu. Dia mengingatkan agar siswa dan guru tetap semangat dalam proses belajar-mengajar dan disiplin menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
Dalam peninjauan itu, Bobby Nasution juga menyerahkan bantuan peralatan belajar murid. Bantuan dari Chicken Holic ini diserahkan secara simbolis kepada 6 murid.
Di tempat sama, Plt Kadis Pendidikan Medan Topan OP Ginting menerangkan, pelaksanaan PTM ini, pihaknya telah mengeluarkan standar operasional prosedur PTM yang mengatur siswa mulai dari berangkat sekolah, di sekolah, sampai pulang ke rumah.
"Bagaimana siswa, orang tua, guru, dan tenaga pendidikan harus bersikap selama pandemi ini ada kita susun petunjuknya. Semuanya kembali kepada komitmen kita bersama. Jika kita tetap saling mengingatkan, saya yakin PTM ini bisa tetap kita laksanakan tanpa mengorbankan kesehatan," sebutnya.
Terkait teknis pengajaran, lanjut Topan, diserahkan kepada sekolah. Namun, rombongan belajar di setiap kelas maksimal 10 murid, selebihnya mengikuti pelajaran dari rumah secara dalam jaringan (daring) pada waktu yang bersamaan. Sedangkan waktu belajar selama tiga jam, tanpa jam istirahat.
"Ini adalah PTM hari pertama, saya berharap semua pihak, baik orang tua, guru, dan tenaga pendidikan, semua menerapkan protokol kesehatan. Mari kita sama-sama menjaga diri, mawas diri, agar PTM ini memberikan manfaat bagi anak-anak kita tanpa meningkatkan angka Covid di Medan," ucapnya.
Data dari Dinas Pendidikan Medan menunjukkan, jumlah SMP di Medan sebanyak 384, yang 45 di antaranya merupakan SMP Negeri. Sedangkan jumlah murid mencapai 105.641 dan 65.000 lebih di antaranya telah divaksin.
(Hanson Munthe)/PE
TAG : covid19,pendidikan,medan