Berawal dari Sanggar Kreativitas, Rumah Ceria Medan Berdayakan Anak Disabilitas di Kota Medan
Oleh : Radar Medan | 04 Nov 2025, 20:54:34 WIB | 👁 250 Lihat Sekitar Kita
Keterangan Gambar : Yayasan Rumah Ceria Medan (YRCM) hadir sebagai wadah bagi anak-anak disabilitas di Kota Medan dengan konsep sekolah inklusif, Senin 4/11/2025. (Ist)
RADARMEDAN.COM - Yayasan Rumah Ceria Medan (YRCM) hadir sebagai wadah bagi anak-anak disabilitas di Kota Medan dengan konsep sekolah inklusif. Yayasan ini didirikan oleh Yuli Yanika, yang akrab disapa Uye, bersama Risa sebagai wakil pendiri (co-founder) sekaligus sekretaris YRCM. Risa merupakan alumni Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara (USU) Angkatan 2011.
Ketertarikan Uye pada dunia disabilitas berawal dari pengalamannya selama masa kecil hingga dewasa yang dekat dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Kedekatan ini menumbuhkan empati dan dorongan kuat untuk menciptakan ruang belajar yang ramah bagi semua anak.
Perjalanan Uye dalam kegiatan disabilitas dimulai pada 2013, saat ia bekerja sebagai pengajar di sebuah sekolah alam. Dari situ, ia menyadari adanya jarak komunikasi yang cukup besar antara anak-anak disabilitas dan non-disabilitas. Ia juga melihat kesulitan anak-anak disabilitas dalam mengekspresikan diri dan diterima dalam interaksi sosial. Empati yang tumbuh membuat Uye terpanggil untuk melakukan sesuatu yang lebih besar.
Berdasar keprihatinan tersebut, Uye membangun sanggar kreativitas sebagai wadah menyalurkan bakat dan ekspresi anak-anak disabilitas. Bersama komunitas peduli difabel, ia membuka beragam kelas, mulai dari tari, fotografi, hingga kegiatan pembelajaran yang dirancang untuk menumbuhkan rasa percaya diri anak-anak.
Kegiatan sanggar kreativitas ini rutin diadakan setiap minggu, menjadi tempat yang hangat bagi banyak anak disabilitas di lingkungan sekitar.
Namun, perjalanan itu tidak selalu mulus. Pada 2018, Uye menghadapi pengalaman berat ketika menangani kasus seorang anak disabilitas intelektual yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Peristiwa ini mengguncang hatinya sekaligus meneguhkan tekad untuk menciptakan tempat yang lebih aman dan komprehensif bagi anak-anak disabilitas.
Tidak hanya sebagai tempat belajar, tetapi juga sebagai tempat pendampingan dan perlindungan. Latar belakang inilah yang menjadi pijakan berdirinya YRCM pada 2019.
“Cita-cita saya sederhana: Rumah Ceria Medan ingin menjadi sekolah alam tempat anak-anak bisa belajar dengan bebas, dekat lingkungan, dan tumbuh tanpa batas. Pendidikan bukan soal gedung megah, tapi bagaimana membangun ruang yang ramah untuk semua anak, termasuk teman-teman disabilitas,” ungkap Uye.
YRCM kini tumbuh sebagai sekolah inklusif yang membuka ruang belajar bagi anak-anak disabilitas dan non-disabilitas. Sekolah ini tidak hanya fokus pada akademis, tapi juga pendidikan karakter, empati, dan kemandirian. Uye percaya, pendidikan sejati adalah ketika setiap anak, tanpa memandang kondisi fisik, dapat belajar dengan rasa aman dan diterima apa adanya.
Selain sekolah, YRCM aktif menjalankan berbagai program pemberdayaan, seperti pendidikan berbasis inklusi, pendampingan disabilitas di masyarakat, program tuli mengaji, dan kemah inklusif yang mengajak anak-anak belajar hidup mandiri di alam terbuka.
Tidak berhenti di situ, YRCM juga menghadirkan program edukasi seksual bagi disabilitas bernama “Tumbuh Tanpa Rasa Takut”. Terbaru, mereka memperkenalkan program Artificial Intelligence (AI) untuk remaja disabilitas sebagai langkah visioner, membuktikan keterbatasan bukan halangan mengikuti perkembangan zaman.
YRCM menjalankan programnya dengan dukungan kerjasama bersama Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Pengadilan Tinggi Medan. Hal ini memastikan anak-anak disabilitas dan keluarga memperoleh akses hukum dan perlindungan resmi, membangun ekosistem inklusi yang berkelanjutan.
Saat ini, YRCM memiliki tujuh pengajar dan seorang psikolog yang aktif mendampingi siswa. Yang unik, sekolah ini menerapkan kebijakan penggunaan bahasa isyarat sebagai bahasa utama. Di kelas, semua anak, disabilitas maupun non-disabilitas, wajib berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat. Setiap guru juga dibekali kemampuan bahasa isyarat untuk mendukung kebijakan tersebut.
Tujuannya sederhana tapi bermakna: menciptakan kesetaraan dalam komunikasi. Bagi YRCM, bahasa adalah jembatan yang mempersatukan, bukan tembok pemisah.
Di usianya yang masih muda, YRCM sudah menjadi simbol harapan dan inklusivitas di Kota Medan. Di balik senyum anak-anak disabilitas yang belajar di sana, tersimpan keyakinan bahwa masa depan mereka cerah selama ada ruang untuk diterima dan kesempatan berkembang.
Sebagai penutup, Uye menyampaikan harapannya kepada masyarakat:
“Saya ingin anak-anak disabilitas bisa hidup berdampingan tanpa diskriminasi. Mereka punya kemampuan hidup mandiri, asalkan ada dukungan dan kepercayaan dari orang sekitar," ucapnya. (R)/pe
RADARMEDAN.COM - Persaingan media online di Sumatera Utara kian dinamis. Berdasarkan hasil penelusuran dan pemeringkatan yang dilakukan hari ini (3/11/2025), tercatat 30 media online berkantor di Provinsi Sumatera Utara menjadi yang paling banyak dikunjungi pembaca sepanjang tahun 2025.
Dalam daftar tersebut, Tribun-Medan.com masih menempati . . .
RADARMEDAN.COM, BINJAI – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution menemui Sopian Daulai Nadeak, guru SMK Negeri 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang, yang dilaporkan orang tua siswa ke polisi. Pertemuan berlangsung di rumah Sopian, di Binjai, Jumat (31/10/2025). Dalam kesempatan itu, Bobby menyampaikan harapannya agar . . .
RADARMEDAN.COM - Maxus Indonesia resmi meluncur di Medan melalui pameran dan konferensi pers yang digelar di Sun Plaza Mall, Jumat 31/10/2025. Pameran produk ini berlangsung hingga 2 November 2025 dan menjadi langkah perusahaan dalam memperluas jejaknya di wilayah Sumatera Utara, sekaligus menegaskan komitmen mendukung program kendaraan . . .
RADARMEDAN.COM - Sebanyak 53 orang Pejabat Fungsional diambil sumpah janji dan dilantik oleh Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas di ruang rapat III, Balai Kota, Rabu (22/10/25).
Para Pejabat Fungsional ini berasal dari berbagai perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan.
Pelantikan dan pengambilan sumpah/ Janji Pejabat Fungsional . . .
RADARMEDAN.COM - Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Wisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., resmi melantik Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Dr. Jean Calvijn Simanjuntak sebagai Kapolrestabes Medan.
Upacara serah terima jabatan (Sertijab) berlangsung di Mapolrestabes Medan, Jalan HM Said, Kelurahan Sidorame Barat I, Kecamatan Medan Perjuangan, . . .
RADARMEDAN.COM, SIMALUNGUN - Polres Simalungun berhasil menggagalkan aksi pencurian hasil bumi berupa jahe setelah merespons cepat laporan warga melalui layanan Call Center 110 Polri.
Dugaan aksi pencurian itu terjadi di Jalan Besar Siantar–Saribudolok, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Kasi Humas Polres Simalungun, AKP Verry . . .
RADARMEDAN.COM – Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Nasution, melantik 177 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu). Pelantikan berlangsung di Aula Raja Inal Siregar Kantor Gubernur, Rabu (8/10/2025). Para pejabat tersebut merupakan hasil usulan dan rekomendasi langsung dari kepala . . .
RADARMEDAN.COM - Komisi XIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mendesak pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengusut dugaan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) oleh PT Toba Pulp Lestari (TPL) terhadap masyarakat adat di kawasan Danau Toba.
Desakan ini mencuat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di . . .
RADARMEDAN.COM - Kementerian Keuangan Perwakilan Sumatera Utara menyampaikan capaian kinerja APBN hingga 31 Agustus 2025.
Senin, 29 September 2025 Kepala Perwakilan, Nofiansyah, bersama para kepala kantor wilayah menegaskan komitmen sinergi dalam mengawal pelaksanaan APBN secara transparan, akuntabel, dan memberi dampak nyata bagi . . .
RADARMEDAN.COM, JAKARTA - Kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Bank BRI, Mohamad Ilham Pradipta, terus menjadi sorotan publik. Polisi kini sudah menangkap delapan orang yang diduga terlibat, mulai dari penculik hingga otak perencana. Meski demikian, misteri motif pembunuhan masih belum terungkap jelas.
Rekaman CCTV yang sempat beredar . . .