Tanah Karo( MS) β Warga Sipituhuta Kecamatan Merek dan warga Kabupaten Tanah Karo pada umumya mengeluhkan anjloknya harga komoditi sayuran. Harga jual tidak sebanding dengan modal beli pupuk dan tenaga kerja mulai dari menanam hingga panen.Salahsatu warga Desa Merek, Sinuhaji mengaku merugi saat memanen sayur kol miliknya yang telah ditanam tiga bulan lalu.
βSejak ditanam kalau dihitung modalnya tidak balik, rugi banyak kita kali ini. Kami sebagai petani hanya berharap dari harga sayuran ini bisa bergejolak naik lagi kalau tidak kami akan terancam tidak makan lagi,β ujar Sinuhaji kepada sejumlah warga, Sabtu(2/2/2019).
Sementara Lince warga lainnya juga menimpali murahnya harga cabai hijau saat ini, para pembeli yang datang hanya meminta harga Rp 4 ribu perkilo. Namun jika dihitung biaya selama musim tanam dan perawatan hingga panen modalnya sudah banyak yang habis.
βHarga cabai sejak tahun baru murah terus. Kami ini petani tidak bisa berbuat banyak, hanya berharap ada perubahan harga dalam waktu dekat ini,βungkapnya.
Disamping itu, Tarigan salahsatu petani jeruk juga mengaku kewalahan untuk membiayai kebun jeruknya. Pasalnya harga jeruk diminta para pembeli hanya seharga Rp 4 ribu perkilo, sementara biaya untuk penyemprotan dan pemeliharaan kebun jeruknya membutuhkan dana besar.
βHarga jeruk juga anjlok, kami semua merana dalam dua bulan terakhir. Jeruk mjurah, cabe,kol juga sementara tanaman kami pada umunya disini hanya itu. Kami berharap adanya perhatian dari semua pihak yang berkepentingan agar nasib kami sebagai petani bisa bertahan,βujarnya.