RADARMEDAN.COM - Untuk memastikan penyebab kematian Ingat Simandalahi (48) warga Desa Hasinggaan Kecamatan Sianjur Mulamula pada 15 Desember 2020 yang lalu, Kepolisian Resor (Polres) Samosir membongkar makam jasad almarhum, Sabtu (20/2/2021).
Selanjutnya Autopsi dilakukan untuk mengetahui kematian Ingat. Hasil autopsi juga akan keluar dalam beberapa hari kedepan.
"Ini untuk penyelidikan dan mengetahui sebab matinya orang ini. Hasilnya nanti ya beberapa hari kedepan," ujar Kasat Reskrim Polres Samosir Suhartono.
Autopsi oleh dokter forensik disaksikan Kuasa Hukum korban, Personil Satreskrim Polres Samosir dan Warga sekitar.
"Nanti apa yang saya temukan sudah disampaikan ke penyidik. Nanti penyidik yang akan menjelaskan ya," kata salah satu Tim dokter forensik.
Mewakili masyarakat, Sekretaris Desa Hasinggahan, Apulina Br. Sagala menyampaikan bahwa masyarakat Desa Hasinggahan sangat mendukung untuk dilakukan otopsi agar terang benderang dalam proses penyelidikan cepat terungkap.
"Masyarakat tidak menolak proses hukum atas kejadian meninggalnya Ingat Simandalahi dan siap mendukung jalannya proses autopsi," jelasnya.
Pada kesempatan itu juga, masyarakat memberikan keterangan bahwa didalam satu makam, ada 2 jenazah. Yang satu abangnya almarhum Ingat. Namun sudah tulang belulang di dalam piring. Sehingga masyarakat menyarankan agar berhati-hati saat melakukan pembongkaran.
Sebelumnya diberitakan, pada Selasa (15/12/20) lalu, Almarhum Ingat Simandalahi bersama RP ditugasi orangtua mempelai laki-laki yang akan menikah (Nai Renol) berangkat ke kota Cane Aceh Tenggara untuk menjumpai pihak keluarga mempelai perempuan (Marsukkun utang).
Pada saat berangkat RP membonceng korban, akan tetapi di perjalanan, sekitaran antara Desa Hasinggaan-Bonan Dolok, RP menelepon Nai Renol untuk memberitahukan bahwa mereka mendapat musibah di perjalanan tertimpa batu akibat longsoran tebing dan mengatakan ingat telah meninggal dunia.
Sepekan lebih kepergian almarhum, pihak keluarga merasa janggal dan menduga kematian Ingat Simandalahi karena dibunuh. Istri almarhum, Ratna boru Panggabean didampingi abang almarhum, Antonius Simandalahi dan keluarga pun membuat pengaduan ke Polres Samosir pada 28 Desember 2020.(beritagambar.com/PR).
TAG : hukum