RADARMEDAN.COM - Proyek pembangunan jalan tol Tebing Tinggi-Parapat terus dikebut oleh pihak Waskita Karya selaku pelaksana proyek. Untuk tahap awal, pembangunan tol yang menjadi proyek prioritas nasional tersebut akan diselesaikan pada ruas jalan Tebing Tinggi-Serbelawan (TTSB) sepanjang 30 km.
“Pembangunannya dibagi dalam empat sesi. Yang saat ini dikebut pengerjaannya adalah tol Tebing Tinggi-Serbelawan (TTSB) sepanjang 30 kilometer. Rencana awal proyek ini ditargetkan selesai pada Agustus 2020,” kata General Manager Readymix Waskita Beton Precast, Fakih Usman, Kamis (23/1/).
Fakih menjelaskan salah satu persoalan yang kerap dihadapi dalam pembangunan tol adalah soal pembebasan lahan. Untuk ruas TTSB ini proses pembebasan lahan sudah mencapai 70 persen.
“Kalau pembebasan lahan terlambat, biasanya jadwal penyelesaian juga mundur. Ada yang mundur hingga satu tahun, bahkan lebih 1 tahun. Pasti nanti akan perpanjangan,” ujarnya.
Fakih saat menghadiri Sosialisasi Bahaya Napza di Batching Plant TTSB, Desa Nagasiangan, Serdangbedagai, Sumut, Kamis (23/1).
Menurutnya mayoritas faktor penghambat utama pembangunan proyek tol adalah pembebasan lahan.
“Informasi terakhir sudah 70 persen pembebasan lahan. Susah bisa mulai rigid untuk material. Kalau Agustus 8 bulan lagi, secara hitungan-hitungan masih bisalah (selesai sesuai target),” jelasnya.
Selain pembebasan lahan, kata Fakih, faktor cuaca juga memengaruhi. Seperti pada 2019 beberapa kali terjadi cuaca ekstrem di Sumut sehingga menghambat pembangunan proyek.
Menurut Fakih tidak hanya proyek TTSB, Waskita juga mengerjakan proyek tol Indrapura-Kualatanjung sepanjang 12 kilometer plus 3 kilometer interchange.
“Total yang dikerjakan Waskita saat ini sepanjang 45 kilometer. Sedangkan proyek tol Serbelawan-Siantar dan Indrapura-Kisaran juga sedang berjalan paralel, namun berbeda kontraktor,” katanya.
Fakih juga menjelaskan bahwa PT. Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) adalah anak perusahaan Waskita Karya yang memproduksi beton.
Tujuannya adalah mendukung proyek yang sudah ada dan juga akan mengembangkan retail untuk menjual barang-barang.
“Kalau hanya mengandalkan proyek, proyek menurun kita jadi menurun juga,” ungkapnya.(rmol)/PE
TAG : sumut,ekonomi