Keterangan Gambar : Kondisi pembangunan proyek DD di desa si Dagal kecamatan Siatas Barita, Kamis 19/9/2024
RADARMEDAN.COM, TAPANULI UTARA - Dalam pemberitaan sebelumnya pembangun proyek DD di desa si Dagal kecamatan Siatas Barita kabupaten Tapanuli Utara yang diduga dikerjakan asal jadi menjadi sorotan publik.
Pasalnya Proyek Rabat Beton yang menelan Anggaran DD sebesar Rp 97.408.965 di Lumban Batu Dusun 2 dengan panjang 105meter tahun 2024 tersebut sudah kupak kapik.
Diprediksi proyek tersebut tidak akan bertahan lama akibat campuran pasangan semen pasir dan batu coran tidak sesuai.
BACA JUGA : Pembangunan Rabat Beton di Siatas Barita Diduga Asal Jadi, Kepala Desa Akui Sudah Semampunya Bekerja
Namun Kepala desa sendiri mengakui bahwa pekerjaan yang dilakukan sudah sesuai RAB.
Survei dilapangan oleh masyarakat bersama media yang langsung dampingi salah satu pegawai kantor desa bermarga Tambunan tidak bisa memberikan keterangan yang lebih mendetail.
"Kalau yang lebih tau mengenai proyek ini langsung saja sama kepala desa," ucap Tambunan sambil mengais bekas proyek yang menurut keterangannya baru selesai yang dibulan Juli Lalu.
Menurut keterangan kepala desa yang sifatnya acuh dan tergolong cuek sudah menjabat kepala desa 3 periode.
"Ada proyeknya pengaspalan yang tempo hari kebetulan Kadesnya ada dilokasi pas mau saya jumpai dianya langsung pergi," ucap HS, masyarakat yang tidak mau dituliskan namanya.
Kepala Inspektorat melalui PLT Inspektur pembantu wilayah 2 Rika Manurung saat dikonfirmasi terkait proyek di desa Sidagal dirinya akan mencek kelapangan.
"Trimakasih akan kami cek kelapangan," tuturnya lewat pesan WhatsAppnya.
Namun ketika ditanya kapan akan turun kelapangan dan ragu seperti apa yang akan dilakukan sebagai lembaga pengawasan jika proyek tersebut tidak sesuai dengan RAB, apakah pihak desa mengembalikan kerugian ke kas daerah atau di silpakan? PLT Inspektur pembantu wilayah 2 tidak bersedia memberikan tanggapan.
Salah seorang pemerhati pembangunan Kris Tobing SH,saat dimintai tanggapannya apa dan bagai mana responnya dengan kondisi pembangunan yang saat ini terjadi di Tapanuli Utara yang di Lokasikan di masing masing desa yang bersumber dari Dana Desa, Jumat 20 September 2024, dirinya mengaku sangat miris melihat kondisi yang sebenarnya.
"Kalau demikian hasilnya ya terang saja diragukan kualitasnya bisa bertahan berapa lama,harusnya dalam tahapan pengerjaan suatu proyek tidak lepas dari pengawasan baik itu dari kecamatan maupun dari lembaga lembaga masyarakat lainnya, masyarakat sendiripun punya hak mengawasi proyek tersebut, hal ini jangan menjadi bias jangan ada pembiaran harus diusut tuntas karena yang dirugikan banyak kalangan, masyarakat juga berdampak dirugikan akibat pengerjaan yang tidak matang ataupun terkesan asal jadi,jangan cuman mau untung besar saja," ucap Tobing.
Ia menambahkan Proyek Proyek DD akan menjadi bahan perhatian untuk mengawal pembangunan.
"Tidak tertutup kemungkinan kita akan giring sampai keranah hukum supaya ada efek jera bagi pengguna anggaran jika tidak ada perbaikan," tutur Kris mengakhiri.
Dahlia'S/PE
TAG : samosir-toba-taput-humbahas