RADARMEDAN.COM - Politisi muda PDI Perjuangan asal Sumatera Utara, Meryl Rouli Saragih, berangkat ke Hyderabad, Telangana, India, untuk mengikuti the 4th ASEAN-India Youth Summit yang diselenggarakan pada 12-16 Februari 2023 dengan tema Strengthening ASEAN India Partnership in the Indo- Pacific.
Meryl dinominasi oleh Consulate General India di Medan untuk mewakili Sumatera Utara, Indonesia, sebagai salah satu peserta dalam konferensi internasional itu. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh India Foundation bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri India, Sekretariat ASEAN, dan biayanya sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah India.
"Ya saya dinominasi oleh Konsulat India di Medan untuk mewakili sebagai delegasi Indonesia utamanya sebagai perwakilan dari pemerintah dan bidang politik. Kami telah berdialog dan bediskusi dengan delegasi dari negara lain bagaimana memperkuat hubungan partnership negara-negara ASEAN-India di kawasan Indo-Pasifik," jelas Meryl yang juga Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara ini saat dikonfirmasi, Minggu, 19 Februari 2023.
Dalam kesempatan plennary dan breakout session, ada beberapa hal yang Meryl usulkan ke panel dan pembicara. Yang pertama mengenai konektivitas. Penerbangan langsung dari Indonesia ke India. Misalnya menjadikan Kualanamu International Airport (KNO) sebagai hub internasional untuk transit ataupun penerbangan langsung ke India.
"Kalau kita lihat letak geografisnya antara Malaysia dan Singapura, KNO berada di satu hub yang sama. Tapi Kenapa dari Indonesia harus transit dulu ke Kuala Lumpur ataupun Singapura, padahal bisa langsung saja. Apalagi tahun depan India juga akan memegang Presidensi G20. Seharusnya KNO bisa jadi hub internasional di kawasan Indo-Pacific tentunya dengan pengembangan kualitas dan kapasitas bandara," katanya.
Kedua, partnership transfer of knowledge. Diketahui bahwa India adalah salah satu negara di dunia yang sangat maju di bidang sains dan teknologi. Bagaimana supaya ada pertukaran pelajar ataupun magang di perusahaan India supaya Indonesia bisa banyak belajar dan mengimplementasikan kemajuan teknologi tersebut.
India juga banyak membuka kesempatan dan memberikan beasiswa kepada negara ASEAN untuk belajar di India. Ada beasiswa ICCR (Indian Council for Cultural Relations) untuk S1-S3 dan Doctoral Fellowship di India untuk 1.000 pelajar dari Negara ASEAN dari Tahun 2018. Sampai saat ini ada 25 orang Indonesia yang mendapatkan beasiswa tersebut, dan akan terus bertambah.
"Ya jadi nanti bagi yang mau daftar beasiswanya juga bisa saya bantu untuk menghubungkannya dengan pemerintah dan kampus di India," imbuh Meryl.
Terakhir mengenai e-voting atau pemilihan umum berbasis Elektronik yang sudah berhasil dilakukan Komisi Pemilihan Umum India pada Pemilu India Tahun 2019. India sebagai negara demokrasi terbesar di dunia menerapkan e-voting untuk efektifitas dan efisiensi karena jumlah penduduk India yang sangat besar. Tentunya dengan jaringan pengamanan siber yang mumpuni. Oleh sebab itu Meryl juga melakukan riset mengenai bagaimana e-voting ini kedepannya juga dapat diterapkan di Indonesia.
Atas partisipasi dan masukan serta usulan yang diberikan selama summit berlangsung, di akhir sesi pada penutupan Summit, Meryl terpilih sebagai salah satu delegasi yang mendapatkan penghargaan Youth Award dari the 4th ASEAN-India Youth Summit yang diserahkan oleh Gubernur Telangana Dr Tamilisai Soundararajan, dan Menteri Negara Urusan Luar Negeri dan Pendidikan India Dr Rajkumar Ranjan Singh.
Meryl merupakan satu-satunya delegasi Indonesia yang mendapatkan penghargaan tersebut. Delegasi Summit ini terdiri atas 166 orang figur pemimpin muda berbagai latar belakang dari 11 negara termasuk Singapura, Malaysia, Kamboja, Myanmar, Brunei Darussalam, Thailand, Filipina, Vietnam, Laos, dan India. "Saya ucapkan terima kasih atas penghargaan dan apresiasi yang diberikan. Ini semua untuk Indonesia," ujar Meryl. (ril/PE)
TAG : tokoh,internasional