RADARMEDAN.COM, LABUHANBATU - Penipuan dengan modus menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) masih saja terjadi. Kali ini, sebanyak delapan guru honorer di SMA Negeri 2 Bilah Hilir, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, menjadi korban oleh kepala sekolahnya sendiri.
Keterangan yang disampaikan oleh salah seorang korban yang tidak ingin namanya ditulis, mereka diiming-imingi dapat mengikuti seleksi masuk P3K, dengan syarat harus melalui rekomendasi kepala sekolah
Dengan merogoh kocek sebesar Rp35 juta, namun tak kunjung mengikuti seleksi P3K, delapan guru ini baru sadar telah menjadi korban dugaan penipuan oleh kepala sekolahnya sendiri.
"Awalnya kami dimintai uang Rp10 juta per orangnya. Beberapa saat kemudian pada bulan November 2023 kami dimintai lagi Rp 25 juta. Namun sampai saat ini tak satu orang pun yang mengikuti P3K," sebut salah seorang guru, didampingi rekannya.
Menurut korban, tujuh dari delapan korban bersedia untuk membuat surat pernyataan bahwasanya benar telah menjadi korban dugaan penipuan yang dilakukan Kepala Sekolah.
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Bilah Hilir Sri Adhawati, saat dikonfirmasi melalui seluler, Rabu (18/1/2023) membantah telah melakukan penipuan.
Ia kemudian meminta agar langsung datang ke sekolah untuk konfimasi.
"Kalau bisa jangan adalah berita, karna kita belum jumpa dan konfirmasi langsung," ujar Sri Adhawati. (BS)/PE
TAG : labuhan-batu,pendidikan