RADARMEDAN.COM, Jakarta, 31 Mei 2022 – Membeli barang tersier seperti rumah, kendaraan, dan alat elektronik canggih lain pada akhirnya menjadi penting. Hal ini dipicu oleh daya beli dan juga kebutuhan untuk memiliki barang-barang tersebut. Meskipun tidak dikonsumsi setiap hari, kebutuhan tersier diperlukan seseorang untuk mendukung aktivitas dan kehidupan sehari-hari.
Sebelum mengetahui urutan barang tersier paling dicari, berikut merupakan persentase aktivitas belanja online yang dilakukan orang Indonesia dan juga persentase transaksi online.
Persentase Pencarian Produk dan Jasa via Online
Sejak tahun 2017, ada kenaikan signifikan untuk persentase pencarian produk dan jasa via online. Artinya, semakin banyak orang yang memanfaatkan internet untuk menemukan produk atau jasa yang mereka butuhkan.
Pada tahun 2017, sebanyak 48 persen masyarakat Indonesia melakukan pencarian barang secara online. Di tahun 2018, ada penurunan menjadi 45 persen, namun masih terpantau di angka 40-an.
Masuk ke tahun 2019, pencarian produk dan jasa secara online semakin meningkat tajam menjadi 93 persen. Di tahun 2020, bersamaan dengan pandemi, persentase pencarian masih konsisten di angka 93 persen dan begitu pula di tahun 2021. Hal ini menunjukkan bahwa pencarian produk dan jasa online menjadi tren dan kebutuhan mendasar.
Persentase Transaksi Online
Data berikut menjelaskan jumlah orang yang melakukan transaksi online, termasuk membayar tagihan secara online dalam populasi di Indonesia. Di tahun 2017, ada 9 persen transaksi online di Indonesia. Sementara di tahun 2018 terdapat penurunan menjadi 5 persen.
Tahun 2019 hingga 2020 nilai jumlah transaksi online dari total populasi yang ada mencapai 11 persen. Kemudian di tahun 2021 ada kenaikan 0,2 persen sehingga menjadi 11,2 persen. Mungkin angka ini terlihat kecil, namun pada kenyataannya di Indonesia kepemilikan kartu kredit dan kartu debit pun masih rendah sehingga ini yang memengaruhi persentase tersebut. Hal yang bisa digarisbawahi adalah setelah masa pandemi terjadi yaitu tahun 2020, transaksi online semakin meningkat.
Lalu, bagaimana dengan tingkat pencarian barang tersier? Berikut ulasannya.
Barang Tersier Paling Populer
Setelah melakukan riset, dapat dilihat bahwa pencarian barang tersier mobil menempati persentase paling tinggi yaitu 2.500 search volume (SV). Kemudian di urutan kedua ada rumah dengan nilai SV 2.200.
Di urutan ketiga dan keempat ada laptop dan motor dengan masing-masing nilai SV sebanyak 1.200 dan 1.000. Selanjutnya untuk pencarian apartemen sebagai hunian memiliki jumlah pencarian 800 SV. Lalu, diikuti pencarian sepeda 600 SV. Untuk dua barang tersier paling rendah yang dicari adalah tab dan smartphone.
Platform pencarian produk dan jasa
Selanjutnya terdapat data platform pencarian produk dan jasa paling populer. Artinya, platform ini adalah yang paling diandalkan masyarakat untuk mencari produk atau jasa yang ingin mereka beli.
Di urutan enam teratas ada search engine seperti Google atau Bing yang digunakan masyarakat untuk mencari produk dan jasa, dengan nilai persentase hingga 49,70 persen. Diikuti dengan iklan media sosial yang mencapai 39,20 persen.
Lalu ada rekomendasi di media sosial sebanyak 39 persen. Pencarian di website resmi produk mencapai 37,60 persen. Lalu di urutan kelima ada rekomendasi atau review konsumen dan Iklan TV dengan nilai persentase yang sama yaitu 35,90 persen.
Selanjutnya untuk empat terbawah platform pencarian produk dan jasa ditempati word of mouth 34,20 persen; website pembanding produk 29,50 persen; review dari blogger 28,50 persen dan brosur produk 28,30 persen.
Ditemukan bahwa delapan dari sepuluh platform yang digunakan untuk mencari produk dan jasa adalah media online. Untuk media offline hanya ada 2 yaitu word of mouth atau informasi dari mulut ke mulut dan katalog atau brosur cetak produk.
Selanjutnya temuan kedua adalah di lima teratas platform yang digunakan untuk mencari produk dan jasa adalah portal online.
Metodologi
Metode riset di atas menggunakan beberapa langkah. Pertama tim riset dari marketing Pinhome mencari data persentase transaksi online dan persentase pencarian produk atau jasa melalui platform online. Data didapat dari laporan tahunan WeAreSocial dan Hootsuite dalam lima tahun terakhir sejak 2017-2021.
Langkah kedua mencari popularitas barang tersier yang paling dicari oleh orang Indonesia dalam lima tahun terakhir sejak 2017 hingga 2021. Langkah kedua ini menggunakan Ahrefs untuk mengetahui popularitas barang tersier yang dicari orang Indonesia.
Langkah ketiga, mencari platform paling populer yang digunakan orang Indonesia dalam mencari produk atau jasa. Data ini didapat melalui laporan tahunan WeAreSocial dan Hootsuite. (ril/pe)
TAG : gaya-hidup,metropolitan