Dari Nyeri Sendi ke Batu Ginjal: Bahaya Asam Urat yang Sering Diabaikan

RADARMEDAN.COM - Asam urat kerap dianggap penyakit “sepele” yang hanya menimbulkan nyeri sendi atau bengkak di kaki. Padahal, kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh dapat memicu munculnya **batu ginjal**, salah satu komplikasi serius yang bisa mengancam kualitas hidup jika tidak dikendalikan sejak dini.

Secara medis, **asam urat merupakan sisa metabolisme purin**, zat alami yang banyak terdapat pada makanan seperti daging merah, jeroan, seafood, dan beberapa jenis kacang-kacangan. Dalam kondisi normal, tubuh akan membuang asam urat melalui urine. Namun, ketika produksinya berlebihan atau ginjal tidak mampu mengeluarkannya dengan baik, maka asam urat menumpuk di dalam darah.

Penumpukan ini menyebabkan terbentuknya kristal-kristal kecil di persendian yang menimbulkan nyeri, bengkak, hingga peradangan. Kondisi tersebut dikenal luas sebagai **penyakit asam urat atau gout**.

### **Dari Sendi ke Ginjal**

Yang tidak banyak disadari masyarakat, **kristal asam urat juga bisa mengendap di saluran kemih**. Bila endapan ini menumpuk, lama-kelamaan dapat membentuk **batu ginjal jenis uric acid stone**.

Batu ginjal karena asam urat biasanya terbentuk ketika urine terlalu asam (memiliki pH rendah) dan tubuh kekurangan cairan. Proses kristalisasi pun berlangsung cepat. Penderitanya sering mengalami nyeri pinggang, buang air kecil disertai darah, hingga infeksi saluran kemih berulang.

### **Siapa yang Berisiko?**

Beberapa kelompok lebih rentan mengalami komplikasi ini, di antaranya:

* Penderita asam urat kronis yang tidak terkontrol.
* Mereka yang sering mengonsumsi makanan tinggi purin.
* Orang dengan riwayat batu ginjal dalam keluarga.
* Pasien obesitas, diabetes, atau hipertensi.
* Individu yang jarang minum air putih dan kurang berolahraga.

### **Cegah Sejak Dini**

Kabar baiknya, komplikasi ini bisa dicegah dengan langkah sederhana namun perlu disiplin.
Berikut tips yang disarankan para ahli:

1. **Perbanyak minum air putih** — minimal dua liter per hari agar ginjal mampu membuang asam urat secara optimal.
2. **Batasi konsumsi makanan tinggi purin** seperti jeroan, daging merah, udang, kepiting, dan alkohol.
3. **Perbanyak sayur dan buah**, terutama yang kaya serat dan rendah purin.
4. **Jaga berat badan ideal** dan lakukan aktivitas fisik secara rutin.
5. **Rutin periksa kadar asam urat dan fungsi ginjal** secara berkala.

Sayangnya, banyak pasien datang ke rumah sakit ketika kondisinya sudah parah — misalnya nyeri pinggang hebat atau urine bercampur darah. Pada tahap ini, batu ginjal biasanya sudah terbentuk dan membutuhkan penanganan medis seperti obat penghancur batu, terapi laser, hingga operasi.

### **Kesimpulan**

Jangan pernah menganggap remeh penyakit asam urat. Mengontrol kadar asam urat sejak dini bukan hanya mencegah nyeri sendi, tetapi juga melindungi ginjal dari kerusakan permanen.

Asam urat dan batu ginjal ibarat dua sisi mata uang yang saling terkait. Menjaga pola makan, cukup minum air, dan rajin memeriksakan kesehatan adalah langkah sederhana yang bisa menyelamatkan Anda dari penderitaan panjang.

Ingat, **mencegah selalu lebih mudah daripada mengobati.*(hm/pe)

 

Berita Terkait

• TNI dan Polri Semakin Kompak dan Kuat
• Ini Manfaat BPJS Ketenagakerjaan
• Milad ke-53 Kahmi, Gubernur Ingatkan Soal Syiar dan Akidah
• Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Bupati Tobasa Buka Workshop dan Simposium

Berita Populer

• Reses ke Asahan, Junimart Girsang Ingatkan KPU Terkait KTP dan Pengawasan Bawaslu
• DPD WALANTARA Soroti Dinas Lingkungan Hidup Karo
• Pemkab Labuhanbatu Bersama BPJS Tanjungbalai Rapat Guna Tingkatkan Pelayanan Kesehatan
• Ini Ciri-ciri Virus Corona, Dirasakan Penderita COVID-19 Hari ke Hari
• BPK RI Serahkan Laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan Pemkab Labuhanbatu