RADARMEDAN.COM, SAMOSIR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir melaksanakan Konferensi Pers Pimpinan Daerah terkait Program Kerja 100 Hari Kerja Bupati/Wakil Bupati Samosir dan Penanganan Covid-19 di Kabupaten Samosir di Aula Kantor Bupati Samosir, Jumat (13/8/2021).
Turut mendampingi Bupati Samosir Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, dan Asisten Administrasi Umum.
Pada kegiatan ini, Kepala Dinas Kominfo Samosir Rohani Bakara memaparkan pencapaian Program 100 hari Bupati/Wakil Bupati Samosir.
Secara umum, seperti dipaparkan Rohani, persentase capaian pada bidang: (1) Pemerintahan, Hubungan Masyarakat, dan Hukum sebesar 84,58%; (2) Perekonomian, Administrasi Pembangunan, dan Sosial sebesar 90,44%; dan (3) Umum dan Perlengkapan, Ortala, dan Layanan Pengadaan sebesar 77,30%.
Dalam penjelasan capaian program kerja 100 hari, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Mangihut Sinaga menjelaskan bahwa capaian di atas bersifat makro. Namun demikian, ada beberapa OPD dengan capaian di bawah rata-rata.
Mangihut mengambil contoh Dinas Perhubungan dengan capaian 45% yang dikarenakan belum terealisasinya retribusi di tepi jalan. Pada awalnya, kata Mangihut, retribusi ini diserahkan kepada pihak ketiga melalui lelang tetapi setelah dilakukan kajian diputuskan untuk menerapkan pola lama atau sebelumnya.
Kemudian, Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olah Raga (Budpora) dengan capaian 50.78%. Hal ini terkait dengan cagar budaya yang menurut Mangihut identifikasinya agak rumit. Selain itu, capaian di bawah rata-rata juga ada pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Dinas Kesehatan. Rendahnya capaian ini, kata Mangihut, sekali lagi disebabkan dukungan anggaran dan personil.
"Namun demikian, para asisten akan memberikan masukan kepada Bupati/Wakil Bupati Samosir untuk lebih menggenjot bagaimana capaian untuk 6 bulan ke depan," kata Mangihut.
Dalam sesi tanya jawab, para jurnalis menanyakan terkait perkembangan program 100 Bupati/Wakil Bupati Samosir dan penanganan Covid-19 di Kabupaten Samosir.
Dalam hal vaksinasi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Saul Situmorang menjelaskan bahwa vaksinasi menganut asas pemerataan. Lima puluh ribu vaksin yang diterima, kata Saul, akan diselesaikan pada bulan Agustus ini sehingga kita bisa meminta vaksin kedua.
“Setelah itu, masih ada lagi yang kita minta untuk memenuhi herd immunity (kekebalan komunal) yaitu minimal 80% dari jumlah penduduk Samosir,” kata Saul menjelaskan.
Terkait minimnya serapan anggaran penanganan Covid-19, Asisten Administrasi Umum Lemen Manurung menjelaskan bahwa setelah berkomunikasi dengan Organisasi Perangkat Daerah atau OPD fungsional yang mengampu anggaran untuk penanganan Covid-19, sebenarnya kegiatan telah terlaksana namun tinggal menunggu Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dari OPD pelaksana.
“Secara umum, sumber dana penanganan Covid-19 ini berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Insentif Daerah (DID), dan Dana Alokasi Khusus (DAK),” kata Lemen Manurung dan menegaskan bahwa semua proses sudah mengikuti aturan dan regulasi yang berlaku.
Pada akhir sesi tanya jawab, Bupati Samosir Vandiko Timotius Gultom mengatakan bahwa pencapaian belum optimal.
“Ini masih 100 hari, ini sebagai awal. Namun kami (Bupati/Wakil Bupati Samosir) berjanji akan merealisasikan janji-janji kampanye dalam satu periode,” kata Vandiko dan menyampaikan optimismenya dalam satu periode ini dapat mewujudkannya meskipun masa kerjanya berkurang yaitu hanya 2 tahun penuh.
Sepanjang satu periode ke depan, Vandiko mengajak insan pers untuk bersinergi, dapat terus mengontrol, dan juga tidak lupa memberitakan kinerja Bupati/Wakil Bupati Samosir tidak selalu pro tetapi secara berimbang.
Berman Situmorang/ Pe
TAG : samosir-toba-taput-humbahas