Keterangan Gambar : Bupati Karo Terkelin didampingi sejumlah OPD menyisir saluran parit dan ditemukan bangkai babi yang sudah bau dan membusuk.
RADARMEDAN.COM, KARO - Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi Sekda Kab Karo Drs Terkelin K Purba, Kepala Bappeda Ir.Nasib Sianturi dan Kepala Dinas Pertanian Metehsa Purba, Kabid Peternakan Herniwati br Perangin angin, Kasat Serse Polres Karo AKP Sastrawan Tarigan, Kabid Kebersihan Hotman Brahmana dan unsur Babinsa Kodim 0205/TK, melakukan penyisiran disejumlah titik lokasi penemuan bangkai ternak babi yang diduga terindikasi terkena virus babi Hog Cholera, Kamis (28/11) pukul 18.00 wib di Kabanjahe.
Menindaklanjuti virus babi ini yang sudah menyebar di Kab. Karo, maka antisipasi tersebut Bupati Karo gerak cepat dengan mengeluarkan Surat Keputusan Nomor : SK/ 520/473/Pertanian /2019 tanggal 28 Nopember tentang penetapan tim unit respon cepat pengendalian dan penanggulangan penyakit menular pada ternak babi di Kab Karo.
Hal ini bertujuan kata Terkelin Brahmana sebagai pedoman dinas terkait untuk membentuk setiap kecamatan ada Posko, sehingga total 17 Posko di kecamatan ditambah 1 Posko Kabupaten.
"Dasar ini, ada laporan diterima Posko 1 Kabupaten terkait adanya penemuan masyarakat Kabanjahe bangkai babi dibuang oleh orang yang tidak dikenal diseputaran jalan ke desa Singa Kabanjahe dan setelah di cek benar adanya bangkai babi ditemukan sudah bau dan membusuk. Selanjutnya, penyisiran terus dilakukan sepanjang alur parit yang ada, dan bangkai babi ditemukan sebanyak 5 ekor yang semuanya sudah membusuk dan bau," terang Terkelin Brahmana
Lanjut Bupati, bagi pengusaha atau masyarakat yang memelihara babi dan menjumpai babi tersebut mati mendadak, maka saya mengimbau segera di informasikan ke pemda karo di Posko 1, hal ini akan ditindaklanjuti oleh tim Posko, jangan dibuang tapi laporkan, akan ditangani oleh petugas.
Sementara Kadis Pertanian Metehsa Purba membenarkan baru turun kelapangan dan menemukan bangkai babi dibuang disaluran parit jalan desa Singa yang indikasi sudah berhati hari, karena kondisi babi sudah membusuk dan bau.
"Untuk itu, informasi penyerangan virus babi ada beberapa kecamatan yaitu Kec. lau Baleng, Mardinding, Kabanjahe, Simpang Empat, Tigapanah, Munte dan, Barus Jahe, namun demikian kita tetap sudah membentuk setiap kecamatan ada Posko," sebut Kadis.
Diakui Metehsa sampai hari ini kab Karo babi yang mati mendadak diserang virus hog Cholera berjumlah 1516 ekor, kemungkinan setiap detik, menit, jam dan hari terus bertambah dan akan kita Update publikasinya.
Disinggung penemuan bangkai babi ini, di tempatkan kemana, Metehsa Purba dengan diplomatis mengatakan, kita akan kubur malam ini, hanya itu jalan terbaik.
"Lokasinya sementara di lahan ladang saya di Lau Simomo, dimana galian lubang sudah dibuatkan dengan lebar 10 m x20 m dengan kedalaman 4 meter, semua babi hari ini kita kubur sebanyak 50 ekor," kata Metehsa.
Amatan wartawan dilapangan hingga pukul 20. 00 wib masih terpantau bupati Karo Terkelin Brahmana bersama rombongan masih melakukan penguburan di lokasi ladang milik Metehsa Purba dengan menggunakan satu unit excavator milik pemda karo.(RT/RM)/PE/red
TAG : karo,daerah,kesehatan