Keterangan Gambar : Atlit Paralayang yang tergabung dalam komunitas PARATA sedang berlatih di Hutaginjang, Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
RADARMEDAN.COM, TAPUT - Tempat wisata diseluruh dunia ini pasti memiliki pasti ada sesuatu yang menarik dan punya keunikan tersendiri sehingga memunculkan daya tarik untuk melihatnya.
Demikian halnya dengan tempat wisata Hutaginjang, yang berada di kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara yang menyajikan pemandangan alam Danau Toba nan indah bila dipandang dari lokasi wisata tersebut.
Untuk lebih menarik minat wisatawan lokal maupun manca negara untuk datang berwisata ke Hutaginjang, pemuda daerah tersebut yang sudah tergabung sebagai atlit Paralayang di Fasi Taput mencoba menyajikan paralayang manual sekaligus mencari bibit-bibit unggul yang bisa dilatih.
Salah satu atlit Paralayang, Onris Simaremare mengisahkan perjalan mereka hingga bisa mendirikan sebuah komunitas kepada awak media ini saat berkunjung ke Hutaginjang beberapa hari lalu.
" Awalnya Pemkab Taput mengadakan event gantole dihutaginjang ini, waktu itu saya dan teman saya Andi Rajagukguk menonton dan membatu salah satu atlet gantole yang bernama Wira Saragih. Saat itu bang Wira merasa senang melihat kami yang sering bertanya seputar cara dan tehnik menggunakan gantole itu. Bang Wira yang saat itu sedang mencari bibit-bibit yang mau dilatih menjadi atlit paralayang langsung mengajak kami untuk dilatih, mendengar ajakan itu kami merasa gembira dan langsung mengiyakan ajakan bang wira,"ujar
Onris.
Lebih lanjut onris menjelaskan, dengan semangat dan kamauan yang tinggi untuk bisa menguasai tehnik dan berharap bisa terbang menggunakan gantole maupun Paralayang. Saat itu banyak sekali pertanyaan para peminat Paralayang kepada Wira Saragih.
"Bang wira dengan sangat sabar membingbing kami,hingga sampai membawa kami tuk dilatih di Lanud Suwondo Medan. Usai dari Lanud Suwondo kami juga dikirim ke padang untuk peningkatan latihan guna mendapatkan lisensi PL1. Dengan tekad dan kerja keras serta arahan dan dukungan bang wira akhirnya kami berdua mendapatkan lisensi PL1 dan didaftarkan menjadi atlit paralayang pada Fasi Taput, "katanya.
" Bermodalkan lisensi ini kami berdua mencoba mengajak lima orang teman kami untuk berlatih dan dibina oleh bang wira,sampai mereka juga mendapatkan lisensi PL1. Berkat arahan dan dorongan bang wira kami membentuk sebuah komunitas yang kami dirikan pada tanggal 14 februari 2021 dengan Nama, Patiaraja Tapanuli Utara(PARATA), "tambahnya.
Dimana PARATA yang beranggoatakan 7orang antara lain,
1. Onris Simaremare
2. Andi Rajagukguk
3. Desmon Simaremare
4.Rudi Simaremare
5.Enjel Siregar
6.Julkifli Rajagukguk
7.Jekson Siregar dan sebagai pembina adalah Wira Saragih.
" Sebelum komunitas ini berdiri, kami sudah sering mengudara di Hutaginjang, guna menarik minat para wisatawan berkunjung kesini,"jelas Onris.
Wira saragih selaku pembina PARATA saat dihubungi awak media ini melalui aplikasi whatsApp mengaku bangga melihat kegigihan dan keuletan atlit Paralayang yang tergabung di PARATA.
"Saya sangat bangga dan salut atas kegigihan dan keuletan adek adek saya yang tergabung dalam Parata ini,mereka tak kenal lelah dan takut demi mempromosikan tempat wisata Hutaginjang ini lewat cabor Paralayang ini," katanya.
Dia berharap Pemkab Tapanuli Utara bisa memberikan dukungan agar peralatan yang dipakai memadai dan keberadaan mereka disana menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
" Saya berharap agar kedepannya pemerintah Tapanuli Utara dan FASI taput lebih memperhatikan para nasib dan kesejahteraan dan peralatan adek- adek saya atlit Paralayang yang tergabung di PARATA," ujar Wira .
(Darwin Nainggolan /PR ).
TAG : tapanuli,parawisata,daerah