RADARMEDAN.COM, BATUBARA - Tingginya curah hujan dalam beberapa hari ini membuat sejumlah daerah di Sumatera Utara terendam banjir. Banjir bahkan merendam sejumlah kawasan sejak 16 Agustus 2021 hingga saat ini.
Daerah yang dilaporkan terendam banjir adalah kabupaten Asahan dan Batubara. Ketinggian air mulai dari selutut orang dewasa hingga dua meter. Di Kabupaten Asahan, ada 21 desa/kelurahan yang terendam banjir. Air merendam kawasan itu sejak 16 Agustus 2021.
“Namun sejak Rabu malam, air mulai surut di beberapa lokasi. Ketinggian air rata-rata 50cm-95cm diatas permukaan tanah dan rata-rata 10-40cm didalam rumah,” ujar Sekretaris BPBD Asahan Khaidir Sinaga, Kamis (19/8/2021).
Sampai saat ini pihak BPBD Asahan masih bersiaga dan memonitor kondisi di lapangan. Mereka juga sudah mendirikan tenda pengungsian di beberapa titik.
“Kita juga mendirikan posko siaga bencana, posko kesehatan dan dapur umum dan pemberian pemenuhan kebutuhan dasar bagi korban terdampak,” ungkapnya.
Banjir di Asahan mengakibatkan 1.290 kepal keluarga terdampak. Lima tanggul persawahan juga dikabarkan jebol. Ini membuat lahan milik warga terendam.
Dua sekolah dasar masing masing di Kecamatan Simpangempat dan Seidadap juga dikabarkan terendam. Kemudian, ada lima rumah ibadah yang terendam di sejumlah daerah. Termasuk beberapa kantor desa/lurah, Posyandu hingga pemakaman.
“Sitidaknya sampai saat ini ada 102 warga yang mengungsi,” kata Khaidir.
Banjirjuga merendam Kabupaten Batubara. Daerah ini berbatasan langsung dengan Asahan. Informasi di lapangan menyebut, ada 5.806 unit rumah yang terendam.
Ribuan rumah yang terendam itu berada pada empat kecamatan. Mulai dari Kecamatan Sei Balai, Kecamatan Nibunghangus, Kecamatan Datuktanahdatar dan Kecamatan Talawi
“Ada 31 desa yang terendam. Banjir merendam kawasan itu sejak 15 Agustus hingga saat ini,” ujar Plt Kepala BPBD Batu Bara Muhammad Saban Efendi Harahap.
Banjir juga merendam lahan pertanian milik warga seluas 4.788,5 hektar.
"Lahan pertanian dan perkebunan ikut terdampak. Kalau fasilitas umum seperti sekolah, masjid dan jalan. Masih dalam perhitungan oleh instansi terkait. Ada ratusan warga ada mengungsi di 6 posko itu," ucap Saban.
Saban mengatakan pihak BPBD Batu Bara dan Pemkab Batu Bara sudah memberikan bantuan sosial kepada warga menjadi korban banjir seperti sembako dan perlengkapan mandi dan cuci.
Selain akibat intensitas hujan yang tinggi, Saban menjelaskan bahwa banjir ini, disebabkan banjir kiriman dari Kabupaten Simalungun dan Kisaran Kabupaten Asahan melalui Sungai Balai. Saat ini, air dilaporkan berangsur surut.(kbrn)/PE
TAG : labuhan-batu,ekonomi