RADARMEDAN.COM - Wali Kota Medan Bobby Nasution menemukan banyak fasilitas yang tidak memadai saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD dr Pirngadi.
Beberapa yang disoroti menantu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) itu adalah fasilitas-fasilitas dan kelengkapan gedung tidak berfungsi sehingga tidak dapat digunakan tenaga kesehatan maupun pasien.
"Fasilitas masih banyak yang tidak berfungsi dan tidak layak. Eskalator mati, ada pintu kaca yang pecah. Kebersihan juga masih belum maksimal, masih banyak sampah berserakan," kata Bobby di sela kegiatan sidak RS milik Pemkot Medan tersebut, Kamis (4/3).
Dalam kegiatan tersebut Bobby pun meninjau kinerja dokter, tenaga kesehatan lainnya, dan para pegawai rumah sakit.
Politikus PDIP itu juga memantau pelayanan yang diterima pasien. Salah satunya di meja pendaftaran, kondisi dan jumlah tempat tidur pasien, hingga pasien Covid-19. Dia juga memeriksa data mengenai intensitas dokter mengunjungi pasien dalam setiap harinya.
Akhirnya, Bobby menegaskan Pemkot Medan akan menjadikan pembenahan RSUD dr Pirngadi Medan sebagai prioritas. Sebab rumah sakit menjadi garda terdepan khususnya dalam pelayanan kesehatan.
"Ini menjadi perhatian Pemko Medan ke depan, karena rumah sakit sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan. Apalagi kita masih dalam situasi pandemi, masyarakat seharusnya memiliki fasilitas kesehatan yang lengkap dan memadai," tegas Bobby.
Runtuhkan Bangunan Langgar Aturan Kawasan Wisata Kesawan
Dalam agenda berbeda, Bobby mengatakan ingin mengembangkan kawasan Kesawan dan sekitarnya menjadi salah satu objek wisata kuliner guna menunjang perekonomian di Medan.
"Kesawan ini salah satu program kita untuk pariwisata Medan dan menunjang perekonomian. Kesawan ini sangat bermanfaat untuk perekonomian, khususnya kuliner," katanya saat memimpin penertiban bangunan tanpa izin mendirikan bangunan (IMB) di Jalan Ahmad Yani, Kesawan, Kecamatan Medan Baru, Kamis, seperti dikutip dari Antara.
Sebagai informasi, Kesawan merupakan bagian dari sejarah Kota Medan. Titik ini berada di pusat kota Medan, di mana di sana banyak terdapat gedung-gedung tua dari jaman kolonial Belanda, salah satunya Gedung Warenhuis. Gedung Warenhuis merupakan bangunan supermarket pertama di Medan yang dibangun sekitar 1916 silam.
Bobby mengatakan Pemkot Medan akan menyediakan tempat bagi para usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di kawasan Kesawan.
"Nanti kita siapkan, biar angkringan di sini enggak digusur, nanti kita siapkan tempatnya. Tapi tetap ada protokol kesehatannya, semua diikuti regulasi," ujarnya.
Diketahui, Pemkot Medan mulai merubuhkan bangunan yang tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) di Jalan Ahmad Yani, Kesawan, Kecamatan Medan Baru, Kamis. Salah satunya bangunan bertingkat tiga yang masih dalam proses pembangunan. Bangunan yang dihancurkan dengan alat berat itu berada tepat di depan Gedung Warenhuis.
Bobby mengimbau agar masyarakat tidak mengubah bentuk bangunan-bangunan yang berada di kawasan Kesawan, khususnya di seputaran Gedung Warenhuis yang merupakan cagar budaya.
"Ini peringatan untuk bangunan-bangunan yang lain, terkhusus di daerah Kesawan ini. Janganlah mengubah bentuk, walaupun ada izinnya. Ikuti regulasinya, bentuk kita enggak boleh diubah," katanya.
Sementara itu, perwakilan pemilik bangunan Ahmad Fauzi mengakui kesalahan mereka terkait pembangunan gedung yang tidak memiliki IMB tersebut.
"Ada sedikit kesalahan, kami mengakui. Kita mendukung program pemerintah yang mengupayakan kawasan ini ke depannya menjadi kawasan yang lebih baik," katanya.(cnnIndonesia.com/PR)
TAG : medan