Sabtu, 21 Desember 2019
Bacaan: Lukas 6:27 "Tetapi kepada kamu, yang mendengarkan Aku, Aku berkata: Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu"
Renungan:
Di tengah-tengah hebohnya peperangan di Libanon, seorang siswa Sekolah Alkitab ditawan oleh tentara non Kristen. Tentara ini memerintahkan si siswa untuk menuruni lereng bukit. Ia bermaksud membantai tawanannya di sana. Karena siswa itu sudah dibekali dengan ilmu perang, dalam sebuah kesempatan ia berhasil melumpuhkan tentara yang menawannya, kemudian melucuti senjatanya. Kini tentara itu berjalan di depan sebagai tawanan. Beberapa saat setelah mereka menuruni bukit, siswa itu teringat pada ajaran Tuhan Yesus tentang mengasihi musuh. Tanpa pikir panjang lagi ia berkata, "Pak, Bapak boleh pergi ke manapun Bapak mau, karena sekarang Bapak saya bebaskan!" Setelah berkata demikian siswa itu pun membuang senjata yang dipegangnya ke semak-semak, tanpa diketahui oleh tentara tersebut. Untuk beberapa saat tentara itu tak percaya pada apa yang didengarnya, namun ia terpancing untuk membuktikan kebenaran perkataan siswa tersebut. Di satu kesempatan, dengan cepat tentara itu memutar tubuhnya dan berjalan menuju ke atas bukit. Tanpa mengeluarkan sepatah katapun siswa itu kembali mengiringi tentara tersebut dari belakang. Tindakan itu membuat tentara itu berpikir bahwa pastilah ia akan mati ditembak. Karena tak kunjung mendengar desing peluru, si tentara menoleh ke belakang dan siswa itu melempar senyuman kepadanya. Menyadari keseriusan siswa itu, si tentara memperlambat langkahnya sehingga mereka berjalan secara berdampingan. Sungguh di luar dugaan, tiba-tiba tentara itu memeluk si siswa sambil mengucapkan terima kasih. Kasih yang ditabur tak pernah kembali dengan tangan hampa.
Secara logika rasanya bodoh sekali jika kita mau mengampuni orang yang telah menyakiti, melecehkan, menghina atau berbuat curang kepada kita. Tetapi itulah yang Bapa mau kita perbuat kepada sesama kita. Ampunilah orang yang tidak layak untuk diampuni, karena Bapa sudah mengampuni kita lebih dulu, bahkan ketika kita masih berdosa. Tuhan memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, aku mau mengampuni .... yang sudah menyakitiku selama ini. Berkati dia dengan sebuah perubahan seperti perubahan yang kualami. Amin. (Dod).
TAG :