RADARMEDAN.COM - Bulan Juli 2019, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengambil keputusan berani agar dilakukan operasi pemisahan kepada bayi kembar siam asal Tapanuli Utara (Taput). Dibiayai oleh Gubernur, operasi anak dari pasangan Juliadi Silitonga (29) dan Nurida Sihombing (25) berhasil dan berjalan lancar. Keduanya kemudian diberi nama Adam dan Malik.
Baru-baru ini, kembali terdengar kabar tentang kelahiran bayi kembar siam asal Labuhanbatu di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Jalan Bunga Lau Nomor 17, Medan. Mendapat informasi tersebut, Gubernur Edy Rahmayadi langsung menyempatkan diri untuk membesuk di sela-sela kesibukannya, Jumat (27/12).
Didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Alwi Mujahit dan Direktur Umum dan Operasional Adam Malik Dr Mardianto, Edy memasuki ruang NICU dan melihat langsung kondisi bayi. Berjenis kelamin laki-laki, keduanya berbaring lemah dan sedang dalam perawatan intensif.
Dr Mardianto menyampaikan informasi sekilas perihal bayi kembar siam dempet perut dan dada tersebut. Katanya, bayi lahir melalui operasi sesar pada tanggal 9 Desember 2019 di Adam Malik sekitar pukul 10.15 WIBi. Berat ketika lahir yakni 2,64 kilogram dan panjang 39 cm.
"Untuk operasi pemisahan, itu baru bisa dilakukan umumnya ketika bayi sudah berumur delapan sampai sembilan bulan. Saat ini masih diovservasi. Usia dan berat bayi belum memungkinkan untuk dilakukan operasi, minimal beratnya 9 kilo dan kondisi kesehatan bayi dalam kedaan baik," tutur Mardianto menjelaskan.
Gubernur kemudian menyapa orang tua bayi yakni Nur Rahmawati (25) dan Supomo (32). Berjabat tangan, Edy berbincang dan memberi pesan-pesan penyemangat kepada keduanya yang merupakan warga asal Dusun Sei Kelapa II, Desa Tanjung Haloban, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu.
"Kalian yang sabar dan harus selalu semangat. Kita pasti perhatikan dan bantu, yang penting kalian juga harus sehat dan berdoa untuk bayi kalian," ucap Edy menyemangati, sembari menyerahkan tali asih.
Kepada tim medis Adam Malik dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Alwi Mujahit, Edy berpesan agar bayi kembar siam ditangani dengan intensif. Dipantau perkembangannya dan dikomunikasikan apa saja yang menyangkut kebutuhan perawatan dan operasi pemisahan nantinya. Edy juga langsung menghubungi Bupati Labuhanbatu agar memberi perhatian dan mengikuti perkembangan perawatan bayi kembar siam.
Rahmawati dan Supomo mengaku terharu atas perhatian dan kunjungan Gubernur. "Ya tidak menyangka saja akan dikunjungi oleh Bapak Gubernur dan diberikan perhatian lebih, semoga kebaikan Beliau dibalas Allah SWT," ujar Rahmawati.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut Alwi Mujahit menambahkan bahwa salah satu permasalahan kesehatan yang menjadi prioritas di Sumut saat ini adalah penanganan kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir. Untuk itu, Pemprov Sumut mengambil langkah yaitu salah satunya menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan USAID-Jalin untuk menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi baru lahir di Sumut.
Alwi menjelaskan kerja sama tersebut akan fokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan penguatan sistem rujukan ibu dan bayi baru lahir di Sumut. "Sesuai arahan dari Bapak Gubenur, kita harus gencar sosialisasikan kesehatan ibu hamil. Sehingga angka kematian ibu melahirkan turun dan bayi yang lahir dalam kondisi sehat-sehat," ungkapnya.(Humas Sumut)/PE/red
TAG : labuhan-batu,sumut,sekitar-kita