RADARMEDAN.COM - Selama hampir 150 tahun, celana jins atau denim telah menjadi pendukung kuat untuk dunia mode yang dinilai praktis. Setiap orang di manapun nampaknya memiliki satu-dua pasang bahkan lebih untuk celana jins di lemari mereka.
Jins maupun denim jadi bahan pakaian yang tangguh dan fleksibel yang membuat orang banyak jatuh hati dan tertarik. Dalam sebuah desain pada celana jins, terdapat beberapa hal yang mungkin tidak kita ketahui, seperti fungsi dari logam-logam besi menonjol di sekitaran kantong celana.
Banyak yang mengira logam-logam besi tersebut adalah sebuah aksen yang sengaja dipasangkan untuk memperindah tampilan celana jins. Padahal logam-logam dekat kantong itu memiliki fungsi yang masih belum banyak diketahui orang.
Logam-logam besi di ujung pinggir kantong yang berukuran kecil itu dinamakan rivets. Rivets dibuat sedemikian rupa dengan tujuan mempertahankan bentuk asli kantong celana jeans agar tidak mudah melar dan robek pada bagian tepinya.
Ide pembuatan rivets tersebut muncul karena kebiasaan banyak orang yang tanpa sadar suka memasukkan tangan hingga barang bawaan mereka seperti dompet hingga ponsel. Dan kancing-kancing logam yang ditanam pada bagian tepi kantong berfungsi melindunginya dari robek dan melar.
Ide ini sendiri tercipta dan dipatenkan pertama kali oleh pendiri merek celana jins terkemuka Levi’s, Levi Strauss. Ide untuk menempatkan logam-logam besi di celana jeans itu didapat Levi ketika dirinya banyak menerima keluhan dari konsumen akibat celana jins yang mereka punya sangat cepat melar dan robek di bagain kantungnya.
Dengan memasukkan logam-logam besi di pinggiran ujung kantong, Levi yakin bahwa hal yang merusak bagian kantong tidak lagi mudah didapat. Paku logam besi itu menjadi dasar dari desain yang dipatenkan oleh Levi Strauss pada tahun 1873. Dikenal sebagai celana "XX", mereka kemudian menjuluki model tersebut menjadi Levi's 501. ME/red.
TAG : gaya-hidup