Konsultasi Publik RKPD 2026, Pj Sekda: Selaraskan Program dengan Visi Misi Wali Kota Medan Terpiih
Polrestabes Medan Amankan Tersangka Pembongkaran Rumah di Jl. A.R. Hakim
Polda Riau Kembali Bongkar Jaringan Narkotika Internasional Dikendalikan dari Lapas
Kapolres Tebing Tinggi Hadiri Launching Penanaman Jagung Serentak 1 Juta Hektar
Dukung Ketahanan Pangan, Polres Payakumbuh Laksanakan Penanaman Jagung Serentak Satu Juta Hektar
Antisipasi Balap Liar, Sat Lantas Polres Simalungun Sisir Jalan Siantar-Medan
Kapolres Sergai Pimpin Pers Release Sejumlah Kasus Tindak Pencurian dengan Kekerasan
Menko Pangan bersama Pj Gubernur Sumut Tinjau Pompa Air Irigasi di Deli Serdang
Wakil Bupati Simalungun Hadiri Penanaman Jagung Serentak di Kecamatan Gunung Malela
Tanam Jagung Satu Juta Hektar, Pemkab Labuhanbatu Dukung Asta Cita Presiden
Video Bisa Dikorek Pakai Jari, Konstruksi Pembangunan Jalan Desa Banjar Toba di Dairi Diduga Asal Ja
Random Video
RADARMEDAN.COM, DAIRI - Kasus korupsi dalam pengelolaan dana desa karena adanya peluang dan niat. Dana Desa (DD) yang bersumber dari APBN dan dialokasikan untuk infrastruktur dan pemberdayaan masyarakat masih sarat penyimpangan oleh oknum Pemerintah Desa.
Akibat minimnya sosialisasi, belum semua masyarakat mengetahui status dana desa. Dana desa pada hakekatnya adalah dana masyarakat, dimana aparat daerah dan aparat desa diberi tugas untuk mengelolanya dengan baik. Hal itu pernah diungkapkan Sekjen Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemdes PDTT) Anwar Sanusi di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Di Desa Banjar Toba, Kecamatan Berampu, Kabupaten Dairi, Proyek Pengaspalan Jalan yang bersumber dari Dana Desa (DD) 2019 terletak di dusun 3 diduga tidak sesuai dengan RAB, pasalnya lapisan jalan sudah banyak terkelupas disetiap ruas jalan dan sudah ditumbuhi rumput, padahal baru selesai dibangun.
Atas info dari masyarakat, wartawan turun ke lokasi pembangunan jalan, Senin 27 Januari 2020.Seorang warga yang tidak mau disebutkan namanya (S) sebagai pengguna manfaat angkat bicara terkait pembangunan jalan desa dengan panjang 450 m2 dan Lebar 3 m2 tersebut.
"Dikerjakan saat hujan dan musim penghujan, pengaspalan jalan desa yang memakan biaya Rp.233.273.050, dan bahan material seperti batu banyak yang dikurangi, sehingga konstruksinya cepat rusak," ungkapnya dengan kesal.
Ketika wartawan mencoba konfirmasi hari itu juga, kepada Kepala Desa Dan TPK (Tim pelaksana kegiatan) Namun yang dituju tidak berada dikantor.
Dari kunjungan bersama warga, seperti terlihat pada tautan video, setelah terkelupas lapisan atas, lapisan konstruksi sangat rapuh bahkan bisa dikorek dengan jari. (LIHAT VIDEONYA : https://youtu.be/yCZyFF7mEMQ)
Masyarakt berharap agar ahli kontruksi dan pihak-pihak terkait untuk ikut memeriksa dan mengawasi proyek pengerjaan Dana Desa (DD) di Desa Banjar Toba, Kecamatan Berampu, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara tersebut. (HM/RM-DAIRI)/PE